Sukses Menjadi AgenBRILink, Ibu Muda Asal Ciamis Angkat Ekonomi Keluarga
Kamis, 10 Agustus 2023 - 16:38 WIB
CIAMIS - Sukses Menjadi AgenBRILink, Ibu Muda Asal Ciamis Angkat Ekonomi Keluarga
Ika Kartika (24) warga Dusun Cukang Padung, Desa Panjalu, Ciamis, Jawa Barat, awalnya tak pernah menyangka menjadi AgenBRILink bisa menjadi sumber nafkah utama keluarga. Bahkan sebagai agen laku pandai dari BRI, dia dapat mengangkat perekonomian orang tua dan membantu menyekolahkan adik-adiknya.
Kesuksesan Ika menjadi AgenBRILink berawal pada tahun 2020. Orang tuanya yang memiliki bisnis kecil-kecilan dengan membuka warung kelontong, ditawari oleh Mantri BRI untuk menjadi AgenBRILink. Namun, karena kurang mahir menggunakan gawai seperti mesin Electronic Data Capture (EDC) dari BRI untuk bertransaksi, Ika dibujuk Mantri BRI untuk menggantikan orang tuanya.
“Awalnya belum mengerti apa itu BRILink. Awalnya menawarkan ke orang tua saya. Tapi orang tua saya gaptek, baru beberapa bulan jadi dialihkan ke saya buat ngelolanya. Alhamdulillah langsung dikasih mesin EDC. Kemudian pindah dari warung orang tua, saya mengontrak kios di dekat alun-alun Panjalu. Tempatnya lebih strategis karena berada di jalan besar," tuturnya.
Jarak kios yang dikontrak Ika sekitar 2 menit dari rumahnya jika ditempuh dengan menggunakan sepeda motor. Dia bersyukur, setelah menjadi AgenBRILink pendapatan keluarga meningkat. Bahkan saat ini, menjadi AgenBRILink adalah penghasilan utama keluarga Ika.
Setelah sekitar 2 tahun menjadi AgenBRILink yaitu pada awal 2023, dia pun memberanikan diri membuka satu lagi gerai baru. Ika saat ini telah memiliki dua gerai AgenBRILink dengan satu pekerja.
“Alhamdulillah sudah punya 2 kios dan punya karyawan 1 orang. Kios satu lagi ada karyawannya kebetulan karyawannya sudah paham betul setelah dikasih training. Kalau kios agen yang satu lagi khusus AgenBRILink saja tidak gabung sama usaha lain,” tuturnya.
Untuk mengelola kedua gerai tersebut Ika pun dibantu sang suami, Asep Ari Kurniawan (26). Dengan sumber daya tersebut, pekerjaannya lebih ringan. Hal tersebut sangat membantu Ika karena dia pun saat ini harus fokus mengurus anaknya yang masih balita.
“Saya bagian pembukuan. Takut ada salah transfer, lagi gangguan, atau saldo kurang atau saldo berlebih. Karena harus sinkron. Saya bagian pembukuan saja,” ucapnya.
Ika Kartika (24) warga Dusun Cukang Padung, Desa Panjalu, Ciamis, Jawa Barat, awalnya tak pernah menyangka menjadi AgenBRILink bisa menjadi sumber nafkah utama keluarga. Bahkan sebagai agen laku pandai dari BRI, dia dapat mengangkat perekonomian orang tua dan membantu menyekolahkan adik-adiknya.
Kesuksesan Ika menjadi AgenBRILink berawal pada tahun 2020. Orang tuanya yang memiliki bisnis kecil-kecilan dengan membuka warung kelontong, ditawari oleh Mantri BRI untuk menjadi AgenBRILink. Namun, karena kurang mahir menggunakan gawai seperti mesin Electronic Data Capture (EDC) dari BRI untuk bertransaksi, Ika dibujuk Mantri BRI untuk menggantikan orang tuanya.
“Awalnya belum mengerti apa itu BRILink. Awalnya menawarkan ke orang tua saya. Tapi orang tua saya gaptek, baru beberapa bulan jadi dialihkan ke saya buat ngelolanya. Alhamdulillah langsung dikasih mesin EDC. Kemudian pindah dari warung orang tua, saya mengontrak kios di dekat alun-alun Panjalu. Tempatnya lebih strategis karena berada di jalan besar," tuturnya.
Jarak kios yang dikontrak Ika sekitar 2 menit dari rumahnya jika ditempuh dengan menggunakan sepeda motor. Dia bersyukur, setelah menjadi AgenBRILink pendapatan keluarga meningkat. Bahkan saat ini, menjadi AgenBRILink adalah penghasilan utama keluarga Ika.
Setelah sekitar 2 tahun menjadi AgenBRILink yaitu pada awal 2023, dia pun memberanikan diri membuka satu lagi gerai baru. Ika saat ini telah memiliki dua gerai AgenBRILink dengan satu pekerja.
“Alhamdulillah sudah punya 2 kios dan punya karyawan 1 orang. Kios satu lagi ada karyawannya kebetulan karyawannya sudah paham betul setelah dikasih training. Kalau kios agen yang satu lagi khusus AgenBRILink saja tidak gabung sama usaha lain,” tuturnya.
Untuk mengelola kedua gerai tersebut Ika pun dibantu sang suami, Asep Ari Kurniawan (26). Dengan sumber daya tersebut, pekerjaannya lebih ringan. Hal tersebut sangat membantu Ika karena dia pun saat ini harus fokus mengurus anaknya yang masih balita.
“Saya bagian pembukuan. Takut ada salah transfer, lagi gangguan, atau saldo kurang atau saldo berlebih. Karena harus sinkron. Saya bagian pembukuan saja,” ucapnya.
tulis komentar anda