Perusahaan Konveksi Asal Bekasi Terlibat Rekor Dunia di Tambang Freeport
Jum'at, 18 Agustus 2023 - 12:35 WIB
"Ini pengalaman yang sangat berharga seumur hidup saya. Rasa bangga ini akan sampai ke anak-cucu saya,” ujarnya.
Dia menjelaskan, Merah Putih karya CauClothing menggunakan bahan parasut atau taslan. Bahan ini dianggap cocok untuk cuaca dan iklim di gunung dan tahan sobek. CauClothing mengerahkan 50 orang karyawannya untuk menggarap bendera yang total beratnya mencapai hampir 1 ton, tidak termasuk orang-orang untuk membantu pembentangan di lapangan sebelum dibawa ke Mimika.
“Prosesnya sangat tidak mudah karena bendera yang sangat besar harus dijahit di lapangan besar. Saat siang tim kami kepanasan dan saat malam kedinginan karena dikejar waktu. Setiap hari kami menjahit hingga subuh,” ujar Ferly.
Selain tantangan dari sisi pembuatan, CauClothing juga mengalami tantangan dari sisi pengukuran oleh Guinness World Record yang persyaratannya sangat banyak. Ferly menuturkan ukuran kain yang sangat besar membuat bendera sangat sulit dibuat tegang. Akibatnya banyak tercipta gelombang di tanah dan mengurangi panjang kain sehingga hasil pengukuran dari pihak Guinness World Record menjadi 70x49 meter dari 75x50 meter.
“Tanpa disengaja, luasan yang dibutuhkan itu memakai 17 roll bahan merah dan 17 roll bahan putih. Sesuai dengan perayaan kemerdekaan Indonesia di 17 Agustus kali ini,” kata Ferly.
CauClothing adalah perusahaan konveksi garmen yang memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan seperti T-shirt, polo shirt, kemeja, jaket, dan seragam. CauClothing berdiri sejak hampir 20 tahun dan telah mendapat kepercayaan dari perusahaan-perusahaan besar dan instansi negara.
“Saat ini kami belum terpikir untuk memecahkan rekor lagi. Mungkin perusahaan-perusahaan lain yang butuh memecahkan rekor bisa menghubungi CauClothing,” kata Ferly.
Dia menjelaskan, Merah Putih karya CauClothing menggunakan bahan parasut atau taslan. Bahan ini dianggap cocok untuk cuaca dan iklim di gunung dan tahan sobek. CauClothing mengerahkan 50 orang karyawannya untuk menggarap bendera yang total beratnya mencapai hampir 1 ton, tidak termasuk orang-orang untuk membantu pembentangan di lapangan sebelum dibawa ke Mimika.
“Prosesnya sangat tidak mudah karena bendera yang sangat besar harus dijahit di lapangan besar. Saat siang tim kami kepanasan dan saat malam kedinginan karena dikejar waktu. Setiap hari kami menjahit hingga subuh,” ujar Ferly.
Selain tantangan dari sisi pembuatan, CauClothing juga mengalami tantangan dari sisi pengukuran oleh Guinness World Record yang persyaratannya sangat banyak. Ferly menuturkan ukuran kain yang sangat besar membuat bendera sangat sulit dibuat tegang. Akibatnya banyak tercipta gelombang di tanah dan mengurangi panjang kain sehingga hasil pengukuran dari pihak Guinness World Record menjadi 70x49 meter dari 75x50 meter.
“Tanpa disengaja, luasan yang dibutuhkan itu memakai 17 roll bahan merah dan 17 roll bahan putih. Sesuai dengan perayaan kemerdekaan Indonesia di 17 Agustus kali ini,” kata Ferly.
CauClothing adalah perusahaan konveksi garmen yang memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan seperti T-shirt, polo shirt, kemeja, jaket, dan seragam. CauClothing berdiri sejak hampir 20 tahun dan telah mendapat kepercayaan dari perusahaan-perusahaan besar dan instansi negara.
“Saat ini kami belum terpikir untuk memecahkan rekor lagi. Mungkin perusahaan-perusahaan lain yang butuh memecahkan rekor bisa menghubungi CauClothing,” kata Ferly.
(akr)
tulis komentar anda