Raja Minyak Gabung BRICS, Dolar AS Diprediksi Makin Ditinggal

Sabtu, 26 Agustus 2023 - 21:01 WIB
Para analis mencatat bahwa tren de-dolarisasi sebenarnya adalah buah pahit yang ditimbulkan sendiri oleh AS. Dalam beberapa tahun terakhir, sanksi keuangan sepihak AS telah mengingatkan semakin banyak negara akan perlunya dan urgensi de-dolarisasi, yang kini telah menjadi konsensus umum.

Sementara itu, dolar AS telah lama ditopang oleh kepercayaan global terhadap utang AS. Namun Amerika telah merusak perekonomian dunia melalui pelonggaran kuantitatif yang tidak terbatas dan kenaikan suku bunga yang tajam dan besar-besaran.

"Dapat dikatakan bahwa AS melakukan penarikan kredit dolar AS secara berlebihan. Di masa lalu, mungkin tidak ada alternatif yang lebih baik selain dolar AS, dan kekuatan ekonomi AS yang kuat memungkinkan dolar untuk terus mempertahankan hegemoninya. Sekarang segalanya telah berubah. Misalnya, New Development Bank of BRICS menawarkan solusi yang lebih baik bagi dolar AS, yakni penyelesaian menggunakan mata uang lokal untuk mengurangi biaya dan kompleksitas perdagangan lintas batas," kata seorang direktur perusahaan sekuritas bermarga Wang yang berbasis di Beijing.

Wang juga mencatat bahwa status dolar dipengaruhi oleh ketidakstabilan politik dan ekonomi di AS. Tingginya tingkat utang pemerintah AS dan ketidakpastian pertumbuhan ekonomi AS menurutnya akan menyebabkan penurunan nilai dolar. "Wajar jika negara lain ingin mengurangi ketergantungannya terhadap dolar untuk mengurangi risiko tersebut," tuturnya.
(fjo)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More