Peran RS Terapung Atasi Kasus Jantung Peserta BPJS Kesehatan Asal NTT
Jum'at, 01 September 2023 - 10:17 WIB
SURABAYA - Peran Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) memberikan dampak positif terhadap penanganan kasus pasien BPJS Kesehatan asal Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pasalnya, apabila tidak ditangani dengan segera, penyakit yang diidap oleh pasien akan terus memburuk.
Kepala Ruang Operasi Instalasi PPJT RSUD Dr. Soetomo, Yan Efrata Sembiring menjelaskan saat ini RSUD Dr. Soetomo sedang memberikan penanganan medis terhadap pasien atas nama Claudia Manek, seorang remaja berusia 13 tahun yang didiagnosis menderita penyakit jantung bocor dan kelainan pada katup serta sekat jantung hasil rujukan dari RSUD Malaka.
Dari hasil pemeriksaan medis yang dilakukan, kondisi pasien berada dalam kategori berat dan akan memburuk dalam satu atau dua bulan jika tidak dapat penanganan yang tepat. Oleh karena itu, pihak manajemen rumah sakit menganggap kondisi pasien dianggap sebagai prioritas dalam penanganan medis.
“Kasus yang dihadapi Claudia tidaklah sederhana, karena melibatkan kelainan pada katup dan dinding jantung yang bocor akibat tidak tertangani sejak lahir. Claudia akhirnya menjalani operasi selama tiga jam untuk menutup kebocoran pada klep dan dinding jantungnya. Penjadwalan operasi ini juga telah melibatkan koordinasi antara dokter yang bertanggung jawab, sehingga ketika Claudia tiba di Surabaya, tidak perlu menunggu terlalu lama sebelum tindakan medis dilakukan,” ucap Yan.
Yan menjelaskan saat ini yang menjadi fokus rumah sakit adalah bagaimana membuka akses seluas-luasnya bagi peserta, termasuk yang di luar daerah untuk bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Menurutnya, saat ini pihak manjemen rumah sakit juga telah proaktif dalam menemukan kasus peserta yang membutuhkan pelayanan dengan segera. Hal ini dilakukan agar peserta bisa mendapatkan penanganan yang tepat sehingga kondisi pasien bisa segera membaik. Yan menjelaskan, tindakan operasi jantung memakan biaya yang cukup besar.
Bantuan pemerintah serta dukungan dari Yayasan RSTKA sangat berarti bagi pasien dan keluarganya. Yan menyatakan, RSUD Dr. Soetomo telah secara konsisten terus membantu warga miskin, termasuk peserta JKN untuk mendapatkan pelayanan penyakit jantung dengan mudah.
“Kasus seperti ini adalah salah satu contoh nyata bagaimana BPJS Kesehatan berperan dalam memastikan pembiayaan yang menyeluruh bagi pasien yang membutuhkan perawatan intensif,” tutur Yan.
Dihubungi secara terpisah, Direktur Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga, Agus Harianto mengatakan pihaknya memiliki misi utama di tahun 2023 untuk menghadirkan pelayanan tindakan operasi yang canggih yang bisa diakses oleh peserta, termasuk mereka yang berasal dari kepulauan. Melihat dari kasus yang dialami oleh Claudia, dirinya bersyukur penanganan yang cepat bisa dirasakan langsung oleh Claudia.
Pasalnya, jika terlambat mendapatkan tindakan, nantinya penyakit yang dialami oleh Claudia akan semakin memburuk. "Saya sangat bersyukur terdapat relawan yang berani mengarungi samudera demi menyelamatkan anak bangsa. Kami juga bersyukur operasi canggih ini bisa dinikmati oleh masyarakat yang berada di pulau dengan skema pembiayaan yang diatur oleh BPJS Kesehatan," tutur Agus.
Kepala Ruang Operasi Instalasi PPJT RSUD Dr. Soetomo, Yan Efrata Sembiring menjelaskan saat ini RSUD Dr. Soetomo sedang memberikan penanganan medis terhadap pasien atas nama Claudia Manek, seorang remaja berusia 13 tahun yang didiagnosis menderita penyakit jantung bocor dan kelainan pada katup serta sekat jantung hasil rujukan dari RSUD Malaka.
Dari hasil pemeriksaan medis yang dilakukan, kondisi pasien berada dalam kategori berat dan akan memburuk dalam satu atau dua bulan jika tidak dapat penanganan yang tepat. Oleh karena itu, pihak manajemen rumah sakit menganggap kondisi pasien dianggap sebagai prioritas dalam penanganan medis.
“Kasus yang dihadapi Claudia tidaklah sederhana, karena melibatkan kelainan pada katup dan dinding jantung yang bocor akibat tidak tertangani sejak lahir. Claudia akhirnya menjalani operasi selama tiga jam untuk menutup kebocoran pada klep dan dinding jantungnya. Penjadwalan operasi ini juga telah melibatkan koordinasi antara dokter yang bertanggung jawab, sehingga ketika Claudia tiba di Surabaya, tidak perlu menunggu terlalu lama sebelum tindakan medis dilakukan,” ucap Yan.
Yan menjelaskan saat ini yang menjadi fokus rumah sakit adalah bagaimana membuka akses seluas-luasnya bagi peserta, termasuk yang di luar daerah untuk bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Menurutnya, saat ini pihak manjemen rumah sakit juga telah proaktif dalam menemukan kasus peserta yang membutuhkan pelayanan dengan segera. Hal ini dilakukan agar peserta bisa mendapatkan penanganan yang tepat sehingga kondisi pasien bisa segera membaik. Yan menjelaskan, tindakan operasi jantung memakan biaya yang cukup besar.
Bantuan pemerintah serta dukungan dari Yayasan RSTKA sangat berarti bagi pasien dan keluarganya. Yan menyatakan, RSUD Dr. Soetomo telah secara konsisten terus membantu warga miskin, termasuk peserta JKN untuk mendapatkan pelayanan penyakit jantung dengan mudah.
“Kasus seperti ini adalah salah satu contoh nyata bagaimana BPJS Kesehatan berperan dalam memastikan pembiayaan yang menyeluruh bagi pasien yang membutuhkan perawatan intensif,” tutur Yan.
Dihubungi secara terpisah, Direktur Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga, Agus Harianto mengatakan pihaknya memiliki misi utama di tahun 2023 untuk menghadirkan pelayanan tindakan operasi yang canggih yang bisa diakses oleh peserta, termasuk mereka yang berasal dari kepulauan. Melihat dari kasus yang dialami oleh Claudia, dirinya bersyukur penanganan yang cepat bisa dirasakan langsung oleh Claudia.
Pasalnya, jika terlambat mendapatkan tindakan, nantinya penyakit yang dialami oleh Claudia akan semakin memburuk. "Saya sangat bersyukur terdapat relawan yang berani mengarungi samudera demi menyelamatkan anak bangsa. Kami juga bersyukur operasi canggih ini bisa dinikmati oleh masyarakat yang berada di pulau dengan skema pembiayaan yang diatur oleh BPJS Kesehatan," tutur Agus.
tulis komentar anda