Sebut Ekonomi China Baik-baik Saja, Pengusaha Asal Inggris: Tak Ada Masalah Serius
Selasa, 05 September 2023 - 06:23 WIB
BEIJING - Ekonomi China dinilai tidak seburuk yang dibayangkan, dimana menurut seorang pejabat Kamar Dagang Inggris di China, pergerakannya menuju arah yang benar. Salah satu alasannya karena peningkatan belanja konsumen.
Meski pertumbuhan ekonomi diakuinya telah melambat, "Saya tidak menyakini bahwa ekonomi China berada dalam masalah sistemik yang serius," ujar Wakil Ketua Kamar Dagang Inggris, Chris Torrens dalam sebuah wawancara di Bloomberg Television.
Menurutnya kinerja ekonomi China seperti yang diharapkan setelah pembatasan Covid dicabut, Ia juga mencatat bahwa belanja konsumen untuk layanan telah meningkat.
"Duduk di sini di Beijing dan berkeliling China, saya melihat lebih banyak belanja konsumen. Kami merasa segala sesuatunya berjalan ke arah yang benar," katanya.
Seperti diketahui para ekonom telah menurunkan perkiraan pertumbuhan mereka untuk China pada tahun depan karena data terbaru menunjukkan memburuknya pasar properti, pertumbuhan konsumen dan manufaktur yang lebih lambat, dan kemerosotan investasi swasta.
Produk domestik bruto kemungkinan akan tumbuh 5,1% tahun ini, menurut ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, sejalan dengan target pemerintah sekitar 5%.
Baca Juga
Meski pertumbuhan ekonomi diakuinya telah melambat, "Saya tidak menyakini bahwa ekonomi China berada dalam masalah sistemik yang serius," ujar Wakil Ketua Kamar Dagang Inggris, Chris Torrens dalam sebuah wawancara di Bloomberg Television.
Menurutnya kinerja ekonomi China seperti yang diharapkan setelah pembatasan Covid dicabut, Ia juga mencatat bahwa belanja konsumen untuk layanan telah meningkat.
"Duduk di sini di Beijing dan berkeliling China, saya melihat lebih banyak belanja konsumen. Kami merasa segala sesuatunya berjalan ke arah yang benar," katanya.
Seperti diketahui para ekonom telah menurunkan perkiraan pertumbuhan mereka untuk China pada tahun depan karena data terbaru menunjukkan memburuknya pasar properti, pertumbuhan konsumen dan manufaktur yang lebih lambat, dan kemerosotan investasi swasta.
Produk domestik bruto kemungkinan akan tumbuh 5,1% tahun ini, menurut ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, sejalan dengan target pemerintah sekitar 5%.
(akr)
tulis komentar anda