Aset Oligarki Rusia Hasil Sitaan Bakal Diberikan ke Ukraina, Begini Respons Moskow
Senin, 11 September 2023 - 18:51 WIB
MOSKOW - Pemblokiran, penyitaan atau retensi aset dan cadangan negara Rusia serta warganya, dianggap ilegal oleh Moskow. Hal itu disampaikan oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov merespons, soal janji Amerika Serikat (AS) untuk mentransfer dana Rusia yang dibekukan ke Ukraina .
Peskov mengutarakan, setiap upaya untuk menggunakan dana yang diblokir oleh AS dan sekutu Eropanya pada akhirnya akan mengarah pada tindakan hukum. Ia juga menambahkan bahwa "tidak ada kasus retensi ilegal semacam itu yang akan dibiarkan tanpa perhatian."
"Klaim bahwa mereka telah berhasil menemukan alasan yang sah untuk kelanjutan ilegalitas ini adalah omong kosong," katanya.
Pernyataan ini muncul setelah Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken yang tiba di Ukraina pada tengah pekan lalu, mengumumkan rencana untuk memberi Kiev aset senilai USD5,4 juta yang disita dari pengusaha Rusia yang terkena sanksi.
Dana tersebut merupakan bagian dari paket dukungan baru senilai USD1 miliar dan akan diarahkan untuk membantu veteran Ukraina dari konflik militer, menurut pejabat AS.
"Untuk pertama kalinya, kami mentransfer aset ke Ukraina yang disita dari oligarki Rusia yang terkena sanksi, yang sekarang akan digunakan untuk mendukung veteran militer Ukraina. Mereka yang telah memungkinkan perang agresi Putin harus membayarnya," kata Blinken pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba.
Sementara itu AS dilaporkan telah memberi Ukraina bantuan lebih dari USD43 miliar sejak pecahnya perang pada Februari 2022.
Selama beberapa waktu, Washington telah menyelidiki cara-cara untuk menggunakan aset Rusia yang dibekukan untuk menutupi biaya rekonstruksi di Ukraina setelah konflik. Departemen Kehakiman AS telah meluncurkan unit khusus yang disebut KleptoCapture untuk membantu menegakkan sanksi terhadap pejabat pemerintah dan pengusaha Rusia, dengan menargetkan kapal pesiar, jet, real estat, dan aset lainnya.
Di sisi lain Peskov mencatat bahwa tuntutan hukum atas dana Rusia yang tidak bergerak sudah berlangsung di banyak negara dengan beberapa pengusaha mencapai kesuksesan "termasuk dalam mengajukan banding terhadap tindakan ilegal yang bersifat investigasi dan pencarian ilegal yang dilakukan terhadap mereka."
Moskow telah berulang kali menyebut upaya Barat untuk menyita aset Rusia yang dibekukan sebagai "barbarisme" dan "pencurian". Mereka mengancam akan menanggapi dengan cara yang sama, jika perlu.
Peskov mengutarakan, setiap upaya untuk menggunakan dana yang diblokir oleh AS dan sekutu Eropanya pada akhirnya akan mengarah pada tindakan hukum. Ia juga menambahkan bahwa "tidak ada kasus retensi ilegal semacam itu yang akan dibiarkan tanpa perhatian."
"Klaim bahwa mereka telah berhasil menemukan alasan yang sah untuk kelanjutan ilegalitas ini adalah omong kosong," katanya.
Pernyataan ini muncul setelah Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken yang tiba di Ukraina pada tengah pekan lalu, mengumumkan rencana untuk memberi Kiev aset senilai USD5,4 juta yang disita dari pengusaha Rusia yang terkena sanksi.
Dana tersebut merupakan bagian dari paket dukungan baru senilai USD1 miliar dan akan diarahkan untuk membantu veteran Ukraina dari konflik militer, menurut pejabat AS.
"Untuk pertama kalinya, kami mentransfer aset ke Ukraina yang disita dari oligarki Rusia yang terkena sanksi, yang sekarang akan digunakan untuk mendukung veteran militer Ukraina. Mereka yang telah memungkinkan perang agresi Putin harus membayarnya," kata Blinken pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba.
Sementara itu AS dilaporkan telah memberi Ukraina bantuan lebih dari USD43 miliar sejak pecahnya perang pada Februari 2022.
Selama beberapa waktu, Washington telah menyelidiki cara-cara untuk menggunakan aset Rusia yang dibekukan untuk menutupi biaya rekonstruksi di Ukraina setelah konflik. Departemen Kehakiman AS telah meluncurkan unit khusus yang disebut KleptoCapture untuk membantu menegakkan sanksi terhadap pejabat pemerintah dan pengusaha Rusia, dengan menargetkan kapal pesiar, jet, real estat, dan aset lainnya.
Di sisi lain Peskov mencatat bahwa tuntutan hukum atas dana Rusia yang tidak bergerak sudah berlangsung di banyak negara dengan beberapa pengusaha mencapai kesuksesan "termasuk dalam mengajukan banding terhadap tindakan ilegal yang bersifat investigasi dan pencarian ilegal yang dilakukan terhadap mereka."
Moskow telah berulang kali menyebut upaya Barat untuk menyita aset Rusia yang dibekukan sebagai "barbarisme" dan "pencurian". Mereka mengancam akan menanggapi dengan cara yang sama, jika perlu.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda