KB Kookmin Bank Resmi Jadi Pemegang Saham Terbesar Bank Bukopin
Senin, 03 Agustus 2020 - 06:28 WIB
JAKARTA - KB Kookmin Bank, bank terbesar asal Korea Selatan resmi menjadi pemegang saham terbesar Bank Bukopin dengan menguasai porsi sebesar 33,90%. Hal ini karena pada proses Penawaran Umum Terbatas ke-5 (PUT V) melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) KB Kookmin Bank menyerap sekitar 2,97 miliar lembar saham baru. SedangkanBosowa Corporindo yang juga melaksanakan porsi HMETD-nya dengan menyerap 1,09 miliar lembar saham kepemilikan sahamnya menjadi 23,4%.
“Kami sangat bersyukur aksi korporasi ini berjalan lancar, dan mengapresiasi KB, Bosowa, serta pemegang saham publik yang telah berpartisipasi memperkuat permodalan Bukopin pada PUT V ini,” ungkap Direktur Utama Bank Bukopin Rivan Purwantono di Jakarta, pekan lalu. (Baca: Induk Koperasi Tolak Bukopin Dikuasai Kookmin Bank)
Rivan mengatakan, secara keseluruhan Bukopin menerbitkan saham baru sejumlah 4,660,763,499 saham baru kelas B sesuai dengan persetujuan pemegang saham yang diperoleh pada RUPS Luar Biasa tanggal 24 Oktober 2019.
Menurut data Biro Administrasi Efek yang menjadi partner Bukopin , Datindo Entrycom, selain melaksanakan HMETD yang menjadi porsinya, beberapa pemegang saham melakukan pemesanan saham tambahan sehingga terjadi kelebihan nominal pemesanan (oversubscribe) hingga dua kali lipat. Partisipasi pemegang saham ritel (masyarakat) dalam PUT V ini juga cukup besar. Dengan selesainya PUT V ini Bank Bukopin mendapat tambahan modal baru senilai Rp838 miliar. (Baca juga: Din Syamsuddin, Rocky Gerung dkk Bentuk Koalisi Selamatkan Indonesia)
Dengan berakhirnya transaksi perdagangan pada PUT V, komposisi urutan pemegang saham di Bank Bukopin menjadi KB Kookmin Bank dengan porsi kepemilikan 33,90% disusul Bosowa sebesar 23,40%, Negara Republik Indonesia pada 6,37%, dan pemegang saham publik dengan kepemilikan di bawah 5% mencapai 36,33%. Dengan kepemilikan tersebut, KB Kookmin Bank semakin dekat lagi untuk menjadi pemegang saham pengendali Bank Bukopin.
Rivan menambahkan, adanya oversubscription pada PUT V ini menunjukkan minat yang tinggi dari pemegang saham. “PUT V ini juga menjadi sejarah baru buat Bukopin. Minat pemegang saham publik sangat luar biasa, mencapai 24% dari total porsi saham publik berhasil ditransaksikan di PUT V,” katanya.
Menurut Rivan, Bank Bukopin melanjutkan aksi korporasi melalui Penambahan Modal Tanpa Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) sesuai dengan keterbukaan informasi yang telah dipublikasikan pada 14 Juli 2020. Sesuai komitmen, KB Kookmin Bank akan menyetorkan tambahan modal baru melalui skema tersebut untuk memperkuat permodalan Bank Bukopin. (Lihat videonya: Satu Keluarga Makan Bersama di Bahu Tol Cipali Viral di Media Sosial)
Sesuai rencana, Bukopin akan meminta persetujuan kepada pemegang saham melalui RUPS Luar Biasa yang rencananya dilaksanakan pada 25 Agustus 2020. Saat ini dalam proses finalisasi dengan regulator.
Langkah tersebut, kata Rivan, merupakan bentuk komitmen KB Kookmin Bank untuk memperkuat fundamental Bukopin agar bisa berkembang lebih baik ke depannya. Manajemen dan stakeholder Bukopin menaruh harapan besar dengan bertambahnya porsi kepemilikan KB Kookmin Bank.
“Kookmin Bank memiliki karakteristik bisnis yang serupa dengan Bank Bukopin , yaitu fokus di segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta segmen konsumer. Adapun 57% dari portofolio kredit Bank Bukopin berada di segmen UMKM, dan KB berkomitmen mengembangkan segmen ritel ini,” ujar Rivan. (Rakhmat Baihaqi)
“Kami sangat bersyukur aksi korporasi ini berjalan lancar, dan mengapresiasi KB, Bosowa, serta pemegang saham publik yang telah berpartisipasi memperkuat permodalan Bukopin pada PUT V ini,” ungkap Direktur Utama Bank Bukopin Rivan Purwantono di Jakarta, pekan lalu. (Baca: Induk Koperasi Tolak Bukopin Dikuasai Kookmin Bank)
Rivan mengatakan, secara keseluruhan Bukopin menerbitkan saham baru sejumlah 4,660,763,499 saham baru kelas B sesuai dengan persetujuan pemegang saham yang diperoleh pada RUPS Luar Biasa tanggal 24 Oktober 2019.
Menurut data Biro Administrasi Efek yang menjadi partner Bukopin , Datindo Entrycom, selain melaksanakan HMETD yang menjadi porsinya, beberapa pemegang saham melakukan pemesanan saham tambahan sehingga terjadi kelebihan nominal pemesanan (oversubscribe) hingga dua kali lipat. Partisipasi pemegang saham ritel (masyarakat) dalam PUT V ini juga cukup besar. Dengan selesainya PUT V ini Bank Bukopin mendapat tambahan modal baru senilai Rp838 miliar. (Baca juga: Din Syamsuddin, Rocky Gerung dkk Bentuk Koalisi Selamatkan Indonesia)
Dengan berakhirnya transaksi perdagangan pada PUT V, komposisi urutan pemegang saham di Bank Bukopin menjadi KB Kookmin Bank dengan porsi kepemilikan 33,90% disusul Bosowa sebesar 23,40%, Negara Republik Indonesia pada 6,37%, dan pemegang saham publik dengan kepemilikan di bawah 5% mencapai 36,33%. Dengan kepemilikan tersebut, KB Kookmin Bank semakin dekat lagi untuk menjadi pemegang saham pengendali Bank Bukopin.
Rivan menambahkan, adanya oversubscription pada PUT V ini menunjukkan minat yang tinggi dari pemegang saham. “PUT V ini juga menjadi sejarah baru buat Bukopin. Minat pemegang saham publik sangat luar biasa, mencapai 24% dari total porsi saham publik berhasil ditransaksikan di PUT V,” katanya.
Menurut Rivan, Bank Bukopin melanjutkan aksi korporasi melalui Penambahan Modal Tanpa Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) sesuai dengan keterbukaan informasi yang telah dipublikasikan pada 14 Juli 2020. Sesuai komitmen, KB Kookmin Bank akan menyetorkan tambahan modal baru melalui skema tersebut untuk memperkuat permodalan Bank Bukopin. (Lihat videonya: Satu Keluarga Makan Bersama di Bahu Tol Cipali Viral di Media Sosial)
Sesuai rencana, Bukopin akan meminta persetujuan kepada pemegang saham melalui RUPS Luar Biasa yang rencananya dilaksanakan pada 25 Agustus 2020. Saat ini dalam proses finalisasi dengan regulator.
Langkah tersebut, kata Rivan, merupakan bentuk komitmen KB Kookmin Bank untuk memperkuat fundamental Bukopin agar bisa berkembang lebih baik ke depannya. Manajemen dan stakeholder Bukopin menaruh harapan besar dengan bertambahnya porsi kepemilikan KB Kookmin Bank.
“Kookmin Bank memiliki karakteristik bisnis yang serupa dengan Bank Bukopin , yaitu fokus di segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta segmen konsumer. Adapun 57% dari portofolio kredit Bank Bukopin berada di segmen UMKM, dan KB berkomitmen mengembangkan segmen ritel ini,” ujar Rivan. (Rakhmat Baihaqi)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda