Era Digital, Perempuan Harus Manfaatkan Peluang Kerja
Senin, 03 Agustus 2020 - 10:15 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat perilaku industri dan pekerja berubah. Salah satu perubahan terlihat dengan penggunaan teknologi yang semakin meningkat dalam segala aspek. Perubahan tersebut mempercepat transformasi ketenagakerjaan yang terus bergerak ke arah Revolusi Industri 4.0.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah memandang peningkatan penggunaan teknologi pada era digital menjadi peluang baru bagi bangkitnya ekosistem ketenagakerjaan di Indonesia. Menaker Ida pun mendorong angkatan kerja, khususnya para perempuan, untuk mempersiapkan diri menjadi bagian dari perubahan tersebut.
“Perempuan harus mampu mengoptimalkan pekerjaan-pekerjaan paruh waktu yang berkembang dan tumbuh dengan memanfaatkan teknologi digital, seperti e-commerce dan programming,” kata Menaker Ida saat mengisi Seminar Virtual bertajuk “Kiprah Perempuan Menghadapi Tatanan Kehidupan Baru” yang diselenggarakan PSGA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis 23 Juli 2020. (Baca: RI Diminta Ambil Peluang dari Perkembangan Teknologi)
Selain itu, dengan memanfaatkan teknologi digital, perempuan mampu melindungi dirinya melalui program jaminan sosial yang disediakan dan dikembangkan pemerintah serta mampu berinvestasi dalam peningkatan kompetensi diri.
Untuk mendukung upaya peningkatan kompetensi dan pemberdayaan bagi perempuan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah memiliki program-program terkait upaya penguatan serta pemberdayaan perempuan di seluruh Indonesia, antara lain melalui pelatihan berbasis kompetensi, kewirausahaan, tanggap Covid-19, pemberian insentif pelatihan, serta pembangunan BLK Komunitas. (Baca juga: Koalisi Selamatkan Indonesia Imbas Tumpulnya Barisan Oposisi)
“Sebagai bukti komitmen Kemnaker dalam mendukung pemberdayaan perempuan, data menunjukkan bahwa pada 2019, program pelatihan berbasis kompetensi (PBK) yang dilaksanakan Kemnaker di setiap BLK, baik pusat maupun daerah, diikuti oleh sekitar 46% peserta pelatihan perempuan,” ungkapnya.
Bahkan hingga Juni 2020, angka tersebut meningkat menjadi sekitar 48% (termasuk pelatihan tanggap Covid-19). Hal itu menunjukkan bahwa program PBK diikuti secara seimbang oleh laki-laki dan perempuan.
“Tentunya hal ini didukung adanya kejuruan pelatihan yang juga dapat diikuti perempuan, seperti tata kecantikan, tata busana, bisnis dan manajemen dan lain-lain,” ucapnya. (Lihat videonya: Satu Keluarga Makan Bersama di Bahu Tol Cipali Viral di Medsos)
Dia berharap kaum perempuan terus bersemangat untuk memanfaatkan berbagai fasilitas program peningkatan kompetensi seperti yang disediakan Kemnaker agar kaum perempuan dapat terus kompetitif dan berkontribusi positif terhadap perekonomian melalui pasar kerja pada era tatanan kehidupan baru ini. (Sudarsono)
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah memandang peningkatan penggunaan teknologi pada era digital menjadi peluang baru bagi bangkitnya ekosistem ketenagakerjaan di Indonesia. Menaker Ida pun mendorong angkatan kerja, khususnya para perempuan, untuk mempersiapkan diri menjadi bagian dari perubahan tersebut.
“Perempuan harus mampu mengoptimalkan pekerjaan-pekerjaan paruh waktu yang berkembang dan tumbuh dengan memanfaatkan teknologi digital, seperti e-commerce dan programming,” kata Menaker Ida saat mengisi Seminar Virtual bertajuk “Kiprah Perempuan Menghadapi Tatanan Kehidupan Baru” yang diselenggarakan PSGA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis 23 Juli 2020. (Baca: RI Diminta Ambil Peluang dari Perkembangan Teknologi)
Selain itu, dengan memanfaatkan teknologi digital, perempuan mampu melindungi dirinya melalui program jaminan sosial yang disediakan dan dikembangkan pemerintah serta mampu berinvestasi dalam peningkatan kompetensi diri.
Untuk mendukung upaya peningkatan kompetensi dan pemberdayaan bagi perempuan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah memiliki program-program terkait upaya penguatan serta pemberdayaan perempuan di seluruh Indonesia, antara lain melalui pelatihan berbasis kompetensi, kewirausahaan, tanggap Covid-19, pemberian insentif pelatihan, serta pembangunan BLK Komunitas. (Baca juga: Koalisi Selamatkan Indonesia Imbas Tumpulnya Barisan Oposisi)
“Sebagai bukti komitmen Kemnaker dalam mendukung pemberdayaan perempuan, data menunjukkan bahwa pada 2019, program pelatihan berbasis kompetensi (PBK) yang dilaksanakan Kemnaker di setiap BLK, baik pusat maupun daerah, diikuti oleh sekitar 46% peserta pelatihan perempuan,” ungkapnya.
Bahkan hingga Juni 2020, angka tersebut meningkat menjadi sekitar 48% (termasuk pelatihan tanggap Covid-19). Hal itu menunjukkan bahwa program PBK diikuti secara seimbang oleh laki-laki dan perempuan.
“Tentunya hal ini didukung adanya kejuruan pelatihan yang juga dapat diikuti perempuan, seperti tata kecantikan, tata busana, bisnis dan manajemen dan lain-lain,” ucapnya. (Lihat videonya: Satu Keluarga Makan Bersama di Bahu Tol Cipali Viral di Medsos)
Dia berharap kaum perempuan terus bersemangat untuk memanfaatkan berbagai fasilitas program peningkatan kompetensi seperti yang disediakan Kemnaker agar kaum perempuan dapat terus kompetitif dan berkontribusi positif terhadap perekonomian melalui pasar kerja pada era tatanan kehidupan baru ini. (Sudarsono)
(ysw)
tulis komentar anda