Kilas Balik Sejarah Dolar AS Menjadi Mata Uang Internasional

Senin, 25 September 2023 - 07:10 WIB
Mayoritas negara maju mematok mata uang mereka ke emas, sebagai cara untuk menstabilkan pertukaran mata uang. Tetapi ketika Perang Dunia I pecah pada tahun 1914, banyak negara menangguhkan penggunaan standar emas mereka untuk membayar pengeluaran militer dengan uang kertas, yang mendevaluasi mata uang mereka.

Inggris yang berpegang pada standar emas untuk mempertahankan posisinya sebagai mata uang terkemuka di dunia, membuatnya untuk pertama meminjam.

Sementara Amerika Serikat menjadi pemberi pinjaman pilihan bagi banyak negara yang ingin membeli obligasi AS berdenominasi dolar. Inggris akhirnya meninggalkan standar emas pada tahun 1931, berdampak besar terhadap rekening bank pedagang internasional yang berdagang dalam pound.

Pada saat itulah, dolar menggantikan pound sebagai mata uang cadangan internasional paling populer.

Perjanjian Bretton Woods

Seperti yang terjadi dalam Perang Dunia I, AS memasuki Perang Dunia II setelah pertempuran dimulai. Sebelum memasuki perang, Amerika Serikat merupakan pemasok utama senjata dan barang-barang untuk sekutu.

Sebagian besar negara membayar dengan emas, membuat AS menjadi pemilik mayoritas emas dunia pada akhir perang. Hal ini membuat kembalinya ke standar emas, hal yang tidak mungkin dilakukan oleh negara-negara yang menghabiskan cadangan mereka.

Delegasi dari 44 negara sekutu kemudian bertemu di Bretton Wood, New Hampshire, pada tahun 1944 untuk menghasilkan sistem yang mengelola devisa dan tidak akan merugikan negara manapun. Delegasi memutuskan bahwa mata uang dunia tidak akan lagi dikaitkan dengan emas, tetapi dipatok ke AS. Itu karena greenback itu sendiri terkait dengan emas.

Aturan tersebut kemudian dikenal sebagai Perjanjian Bretton Woods. Dimana membentuk otoritas bank sentral, yang akan mempertahankan nilai tukar tetap antara mata uang mereka dan dolar.

Dolar AS Jadi Mata Uang Dunia

Dolar AS secara resmi dinobatkan sebagai mata uang cadangan dunia dan didukung oleh cadangan emas terbesar di dunia berkat Perjanjian Bretton Woods. Alih-alih cadangan emas, negara-negara lain mengumpulkan cadangan dolar AS.

Kemudian kebutuhan tempat untuk menyimpan dolar mereka, negara-negara mulai membeli sekuritas Treasury AS, yang mereka anggap sebagai penyimpan uang yang aman.

Permintaan untuk sekuritas Treasury, ditambah dengan pengeluaran defisit yang diperlukan untuk membiayai Perang Vietnam dan program domestik Great Society, menyebabkan Amerika Serikat membanjiri pasar dengan uang kertas. Dengan meningkatnya kekhawatiran atas stabilitas dolar, negara-negara mulai mengubah cadangan dolar menjadi emas.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More