Waspada, Indonesia Diprediksi Terjun ke Jurang Krisis Ekonomi
Senin, 03 Agustus 2020 - 10:44 WIB
JAKARTA - Ekonom Core Piter Abdullah menyebut gelombang resesi akan terus terjadi di beberapa negara. Tak terkecuali benua Asia dalam waktu dekat akan juga mengalami keterpurukan ekonomi akibat pandemi vrius corona.
"Saya kira tinggal menunggu waktu saja pengumuman Asia secara official masuk ke jurang resesi. Termasuk didalamnya Indonesia," ujar Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (03/08/2020). Baca : Industri Penerbangan Tanah Air Diprediksi Pulih Tahun 2022
Dia melanjutkan ditengah wabah yang melanda dunia dalam periode yang cukup panjang saat sekarang ini hampir tidak ada negara yang mampu selamat dari resesi. "Wabah membatasi aliran manusia, barang dan juga uang. Negara yang bergantung kepada ekspor terkena pukulan yang paling besar Karena kontraksi Ekspor akibat melemahnya ekonomi global," katanya.
Dia melanjutkan negara-negara yang mengandalkan konsumsi domestik walaupun tidak terlalu dalam juga mengalami kontraksi. "Semua negara harus bersiap dengan kondisi yang terburuk," tandasnya. Baca Juga : BNI Kolaborasi Kementan Beri Stimulus Petani
Data SINDOnews, gelombang resesi terus meluas di beberapa negara sebagai dampak pandemi virus corona. Adapun ekonomi pada Uni Eropa minus 11,9% pada kuartal kedua tahun ini dengan realisasi terparah usai minus 3,2% pada kuartal pertama. Perolehan Produk Domestik Bruto (PDB) di tengah pandemi virus corona tersebut sekaligus menandakan benua biru telah masuk ke jurang resesi.
"Saya kira tinggal menunggu waktu saja pengumuman Asia secara official masuk ke jurang resesi. Termasuk didalamnya Indonesia," ujar Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (03/08/2020). Baca : Industri Penerbangan Tanah Air Diprediksi Pulih Tahun 2022
Dia melanjutkan ditengah wabah yang melanda dunia dalam periode yang cukup panjang saat sekarang ini hampir tidak ada negara yang mampu selamat dari resesi. "Wabah membatasi aliran manusia, barang dan juga uang. Negara yang bergantung kepada ekspor terkena pukulan yang paling besar Karena kontraksi Ekspor akibat melemahnya ekonomi global," katanya.
Dia melanjutkan negara-negara yang mengandalkan konsumsi domestik walaupun tidak terlalu dalam juga mengalami kontraksi. "Semua negara harus bersiap dengan kondisi yang terburuk," tandasnya. Baca Juga : BNI Kolaborasi Kementan Beri Stimulus Petani
Data SINDOnews, gelombang resesi terus meluas di beberapa negara sebagai dampak pandemi virus corona. Adapun ekonomi pada Uni Eropa minus 11,9% pada kuartal kedua tahun ini dengan realisasi terparah usai minus 3,2% pada kuartal pertama. Perolehan Produk Domestik Bruto (PDB) di tengah pandemi virus corona tersebut sekaligus menandakan benua biru telah masuk ke jurang resesi.
(sri)
tulis komentar anda