Dominasi Dolar AS Harus Berakhir, Putin Ramal Sistem Keuangan Global Runtuh
Jum'at, 06 Oktober 2023 - 17:39 WIB
MOSKOW - Sistem keuangan global berbasis dolar Amerika Serikat (USD) diramalkan bakal runtuh, karena dinilai tidak seimbang dalam memenuhi kepentingan semua negara. Hal itu disampaikan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam sesi Valdai Discussion Club.
Menurut Putin, dominasi mata uang Amerika harus berakhir dan saat ini perlahan sudah terjadi. Sementara itu menurutnya, pihak berwenang AS telah menembak diri mereka sendiri.
"Sistem Bretton Woods – pernah dibuat berdasarkan dolar, tetapi semua ini secara bertahap runtuh. Mata uang adalah turunan dari kekuatan ekonomi negara, yang mengeluarkan mata uang ini," kata pemimpin Rusia itu seperti dilansir RT, Jumat (6/10/2023).
Selain itu ditekankan oleh Putin bahwa, pangsa ekonomi AS dalam PDB global menurun, sebagaimana dibuktikan oleh data statistik. Terang dia, Washington terbiasa mencetak uang untuk menutupi defisit anggarannya, dan akan melanjutkan kebijakan selama diperlukan.
"Mereka akan mencetak lebih banyak. Mereka mencetak, yah, lebih dari USD9 triliun selama periode Covid dan pasca-Covid. Oleh karena itu, mereka tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mencetak sesuatu yang lain dan menyebarkannya ke seluruh dunia, sehingga meningkatkan inflasi pangan. Mereka pasti akan melakukannya," prediksi Putin.
Untuk diketahui perjanjian Bretton Woods diawali pada Perang Dunia II, dimana sebelum memasuki perang, Amerika Serikat merupakan pemasok utama senjata dan barang-barang untuk sekutu. Sebagian besar negara membayar dengan emas, membuat AS menjadi pemilik mayoritas emas dunia pada akhir perang.
Hal ini membuat kembalinya ke standar emas, hal yang tidak mungkin dilakukan oleh negara-negara yang menghabiskan cadangan mereka. Delegasi dari 44 negara sekutu kemudian bertemu di Bretton Wood, New Hampshire, pada tahun 1944 untuk menghasilkan sistem yang mengelola devisa dan tidak akan merugikan negara manapun.
Delegasi memutuskan bahwa mata uang dunia tidak akan lagi dikaitkan dengan emas, tetapi dipatok ke AS. Itu karena greenback itu sendiri terkait dengan emas. Aturan tersebut kemudian dikenal sebagai Perjanjian Bretton Woods. Dimana membentuk otoritas bank sentral, yang akan mempertahankan nilai tukar tetap antara mata uang mereka dan dolar.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Menurut Putin, dominasi mata uang Amerika harus berakhir dan saat ini perlahan sudah terjadi. Sementara itu menurutnya, pihak berwenang AS telah menembak diri mereka sendiri.
"Sistem Bretton Woods – pernah dibuat berdasarkan dolar, tetapi semua ini secara bertahap runtuh. Mata uang adalah turunan dari kekuatan ekonomi negara, yang mengeluarkan mata uang ini," kata pemimpin Rusia itu seperti dilansir RT, Jumat (6/10/2023).
Selain itu ditekankan oleh Putin bahwa, pangsa ekonomi AS dalam PDB global menurun, sebagaimana dibuktikan oleh data statistik. Terang dia, Washington terbiasa mencetak uang untuk menutupi defisit anggarannya, dan akan melanjutkan kebijakan selama diperlukan.
"Mereka akan mencetak lebih banyak. Mereka mencetak, yah, lebih dari USD9 triliun selama periode Covid dan pasca-Covid. Oleh karena itu, mereka tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mencetak sesuatu yang lain dan menyebarkannya ke seluruh dunia, sehingga meningkatkan inflasi pangan. Mereka pasti akan melakukannya," prediksi Putin.
Untuk diketahui perjanjian Bretton Woods diawali pada Perang Dunia II, dimana sebelum memasuki perang, Amerika Serikat merupakan pemasok utama senjata dan barang-barang untuk sekutu. Sebagian besar negara membayar dengan emas, membuat AS menjadi pemilik mayoritas emas dunia pada akhir perang.
Hal ini membuat kembalinya ke standar emas, hal yang tidak mungkin dilakukan oleh negara-negara yang menghabiskan cadangan mereka. Delegasi dari 44 negara sekutu kemudian bertemu di Bretton Wood, New Hampshire, pada tahun 1944 untuk menghasilkan sistem yang mengelola devisa dan tidak akan merugikan negara manapun.
Delegasi memutuskan bahwa mata uang dunia tidak akan lagi dikaitkan dengan emas, tetapi dipatok ke AS. Itu karena greenback itu sendiri terkait dengan emas. Aturan tersebut kemudian dikenal sebagai Perjanjian Bretton Woods. Dimana membentuk otoritas bank sentral, yang akan mempertahankan nilai tukar tetap antara mata uang mereka dan dolar.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(akr)
tulis komentar anda