Pandemi Covid-19 Malah Jadi Peluang bagi Bisnis LUCK
Selasa, 04 Agustus 2020 - 13:44 WIB
JAKARTA - PT Sentral Mitra Informatika TBK (LUCK) yang bergerak di bidang teknologi memandang pandemi Covid-19 sebagai peluang bisnis. Hal ini terjadi dengan memanfaatkan percepatan migrasi masyarakat dari hal manual kearah pemberdayaan teknologi.
"Perseroan melihat sejak awal pandemi Covid-19 membuat perilaku masyarakat berubah, seperti jika di sektor pendidikan para siswa belajar dari rumah sedangkan untuk kantoran bekerja dari rumah dan lebih tergantung dengan teknologi, ini peluang bagi kami untuk berekspansi," ujar Presiden Direktur LUCK Josephine Handayani Hidajat kepada media di Jakarta, Selasa (4/8/2020).
Josephine mengaku perseroan saat ini sedang mengembangkan beberapa teknologi untuk dunia kerja seperti absensi secara online, face recognition dan GPS. Sementara untuk sektor pendidikan perseroan bekerja sama dengan Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (SIPLah) untuk pengadaan alat-alat IT ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. "Kami menawarkan berbagai solusi untuk perusahaan-perusahaan dan institusi pendidikan," katanya.
(Baca Juga: 6 Sektor Bisnis Paling Terpukul karena Pandemi Covid-19)
Menurut dia, dengan adanya peluang bisnis tersebut dalam masa pandemi Covid-19 ini, penjualan perseroan malah naik 30%. Peningkatan terjadi salah satunya pada penjualan teknologi multi-media dan perangkat komputer untuk menunjang pekerjaan dari rumah juga mengalami peningkatan. "Perseroan juga mengembangkan bisnis ecommerce, B2G dan B2B, pemesanan online, support serta monitoring online," jelasnya.
Dengan kondisi tersebut, dia mengaku tidak seperti bisnis lainnya, perseroan tidak terganggu dengan wabah Covid-19. Apalagi, lanjut dia, perseroan juga tidak memiliki utang selain utang dagang, sehingga tidak ada kewajiban bunga yang menjadi beban perusahaan- perusahaan lain pada umumnya.
Kondisi inilah yang membuat kinerja keuangan perusahaan sangat sehat, kepercayaan vendor meningkat dan cost of fund lebih rendah sehingga harga jual lebih kompetitif. "Kami sedang menjajaki beberapa peluang bisnis dimana Principal brand memilih partner yang memeliki kecukupan modal yang sehat," katanya.
(Baca Juga: Bisnis E-Commerce Tumbuh di Tengah Pandemi Covid-19)
Josephine mengungkapkan, untuk mencapai target perseroan yang tahun ini bisa tumbuh 30% dari sisi pendapatan beberapa strategi telah dilakukan. Di antaranya terus berkomunikasi dengan pelanggan untuk menawarkan berbagai produk seperti sistem printing yang bisa di akses dari luar kantor tapi tetap terjamin keamanannya tanpa harus investasi tambahan untuk mesin di rumah.
Kemudian bagaimana memonitor progress kinerja karyawan dengan software Employee Self Service dan menjual sistem touchless untuk absensi serta pengukuran suhu tanpa thermometer manual. "Perseroan beruntung sudah menerapkan sistem dan teknologi sehingga mudah bagi karyawan beradaptasi bekerja dari rumah. Bahkan perseroan merasa menjadi lebih efisien dan produktif. Dikemudian hari Perseroan berkeinginan untuk tetap melanjutkan program 3 hari di kantor 2 hari di rumah walaupun sudah tidak pandemi Covid-19 lagi," pungkasnya.
"Perseroan melihat sejak awal pandemi Covid-19 membuat perilaku masyarakat berubah, seperti jika di sektor pendidikan para siswa belajar dari rumah sedangkan untuk kantoran bekerja dari rumah dan lebih tergantung dengan teknologi, ini peluang bagi kami untuk berekspansi," ujar Presiden Direktur LUCK Josephine Handayani Hidajat kepada media di Jakarta, Selasa (4/8/2020).
Josephine mengaku perseroan saat ini sedang mengembangkan beberapa teknologi untuk dunia kerja seperti absensi secara online, face recognition dan GPS. Sementara untuk sektor pendidikan perseroan bekerja sama dengan Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (SIPLah) untuk pengadaan alat-alat IT ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. "Kami menawarkan berbagai solusi untuk perusahaan-perusahaan dan institusi pendidikan," katanya.
(Baca Juga: 6 Sektor Bisnis Paling Terpukul karena Pandemi Covid-19)
Menurut dia, dengan adanya peluang bisnis tersebut dalam masa pandemi Covid-19 ini, penjualan perseroan malah naik 30%. Peningkatan terjadi salah satunya pada penjualan teknologi multi-media dan perangkat komputer untuk menunjang pekerjaan dari rumah juga mengalami peningkatan. "Perseroan juga mengembangkan bisnis ecommerce, B2G dan B2B, pemesanan online, support serta monitoring online," jelasnya.
Dengan kondisi tersebut, dia mengaku tidak seperti bisnis lainnya, perseroan tidak terganggu dengan wabah Covid-19. Apalagi, lanjut dia, perseroan juga tidak memiliki utang selain utang dagang, sehingga tidak ada kewajiban bunga yang menjadi beban perusahaan- perusahaan lain pada umumnya.
Kondisi inilah yang membuat kinerja keuangan perusahaan sangat sehat, kepercayaan vendor meningkat dan cost of fund lebih rendah sehingga harga jual lebih kompetitif. "Kami sedang menjajaki beberapa peluang bisnis dimana Principal brand memilih partner yang memeliki kecukupan modal yang sehat," katanya.
(Baca Juga: Bisnis E-Commerce Tumbuh di Tengah Pandemi Covid-19)
Josephine mengungkapkan, untuk mencapai target perseroan yang tahun ini bisa tumbuh 30% dari sisi pendapatan beberapa strategi telah dilakukan. Di antaranya terus berkomunikasi dengan pelanggan untuk menawarkan berbagai produk seperti sistem printing yang bisa di akses dari luar kantor tapi tetap terjamin keamanannya tanpa harus investasi tambahan untuk mesin di rumah.
Kemudian bagaimana memonitor progress kinerja karyawan dengan software Employee Self Service dan menjual sistem touchless untuk absensi serta pengukuran suhu tanpa thermometer manual. "Perseroan beruntung sudah menerapkan sistem dan teknologi sehingga mudah bagi karyawan beradaptasi bekerja dari rumah. Bahkan perseroan merasa menjadi lebih efisien dan produktif. Dikemudian hari Perseroan berkeinginan untuk tetap melanjutkan program 3 hari di kantor 2 hari di rumah walaupun sudah tidak pandemi Covid-19 lagi," pungkasnya.
(fai)
tulis komentar anda