Pemilu Makin Dekat, Hotel-hotel di Jakarta Semakin Sesak
Rabu, 18 Oktober 2023 - 17:01 WIB
JAKARTA - Indonesia mulai memasuki tahun politik menuju pemilihan umum serentak yang akan dilangsungkan pada Februari 2024 mendatang. Hajatan nasional itu mengerek okupansi sektor perhotelan , terutama yang ada di Jakarta.
Riset JLL, perusahaan realestate komersial dan manajemen investasi, menunjukkan bahwa sektor perhotelan mengalami peningkatan okupansi sejak kuartal II 2023 tahun ini atau mulai menghangatnya nuansa politik di Tanah Air.
"Mendekati pemilu, dari sisi MICE, okupansi berpengaruh, dari sisi pergerakan bisnis, karena membutuhkan ruang-ruang rapat, hotel sendiri meningkat. Di sisi lain memang dikontribusikan juga oleh turis," kata Yunus Karim Head of Research JLL, dalam konferensi persnya di Jakarta, Rabu (18/10/2023).
Berdasarkan riset JLL, okupansi perhotelan di Jakarta mengalami peningkatan sejak kuartal II 2023. Terutama sejak bulan Mei okupansi hotel yang ada di Jakarta sudah sekitar 62%, hingga bulan Agustus atau di kuartal III tepatnya Agustus, okupasi hotel di Jakarta sudah hampir 70%.
"Tapi kalau untuk karakteristik Jakarta sendiri (perhotelan) memang lebih banyak tujuan bisnis dan pemerintahan," sambung Yunus.
Menurutnya masuknya musim politik membuat permintaan akan ruang-ruamg rapat bertambah. Permintaan tersebut memungkinkan datang dari para calon presiden yang saat ini sudah mendeklarasikan wakilnya, dan mulai membentuk tim pemenangan.
Riset JLL, perusahaan realestate komersial dan manajemen investasi, menunjukkan bahwa sektor perhotelan mengalami peningkatan okupansi sejak kuartal II 2023 tahun ini atau mulai menghangatnya nuansa politik di Tanah Air.
"Mendekati pemilu, dari sisi MICE, okupansi berpengaruh, dari sisi pergerakan bisnis, karena membutuhkan ruang-ruang rapat, hotel sendiri meningkat. Di sisi lain memang dikontribusikan juga oleh turis," kata Yunus Karim Head of Research JLL, dalam konferensi persnya di Jakarta, Rabu (18/10/2023).
Berdasarkan riset JLL, okupansi perhotelan di Jakarta mengalami peningkatan sejak kuartal II 2023. Terutama sejak bulan Mei okupansi hotel yang ada di Jakarta sudah sekitar 62%, hingga bulan Agustus atau di kuartal III tepatnya Agustus, okupasi hotel di Jakarta sudah hampir 70%.
"Tapi kalau untuk karakteristik Jakarta sendiri (perhotelan) memang lebih banyak tujuan bisnis dan pemerintahan," sambung Yunus.
Menurutnya masuknya musim politik membuat permintaan akan ruang-ruamg rapat bertambah. Permintaan tersebut memungkinkan datang dari para calon presiden yang saat ini sudah mendeklarasikan wakilnya, dan mulai membentuk tim pemenangan.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda