Batu Bara Belum Habis, Manusia Masih Akan Memakainya 50 Tahun Lagi
Kamis, 19 Oktober 2023 - 13:13 WIB
MOSKOW - Batu bara diyakini masih akan digunakan oleh manusia selama beberapa dekade mendatang, meski tidak bisa dipungkiri stok energi kotor ini bakal menurun. Hal itu disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Rusia , Aleksandr Novak seperti dilansir RT.
Ditanya tentang kebutuhan energi dalam setengah abad ke depan, dalam sebuah wawancara di saluran media sosial Soloviev LIVE TV awal pekan lalu. Aleksandr Novak meramalkan, bahwa "hydropower akan tetap, dengan satu atau lain hal,".
"Bagian yang tidak signifikan dari sumber energi hidrokarbon tradisional akan tetap ada juga," ujar Novak memberikan catatan.
"Bahkan batu bara dan kayu bakar bersama dengan minyak dan gas akan digunakan, meskipun bagiannya akan berkurang," ungkap mantan energi Rusia tersebut.
Dia menekankan, bahwa Uni Eropa saat ini kembali ke pembangkit listrik tenaga batu bara karena "keputusan yang tidak efektif dan tidak masuk akal" untuk meninggalkan gas Rusia, yang dia gambarkan sebagai "sumber daya yang sangat ramah lingkungan, murah dan dapat diandalkan."
Menurut Novak, pengenalan kapasitas energi baru seperti pembangkit tenaga surya dan angin akan meningkat di tahun-tahun mendatang.
Sementara itu pada tahun lalu, Wakil PM mengatakan, bahwa Moskow mengalihkan pasokan lebih dari 25 juta ton batu bara Rusia dari UE ke Asia, karena sanksi Barat yang dijatuhkan pada Moskow.
China telah menjadi salah satu pembeli utama batu bara Rusia setelah Uni Eropa benar-benar berhenti membeli komoditas dari Rusia tahun lalu. Saat itu, Komisi Eropa memperkirakan bahwa embargo akan mempengaruhi seperempat dari semua ekspor batu bara Rusia, senilai lebih dari USD8 miliar per tahun. Tahun lalu, Rusia mengirim lebih dari tujuh juta ton batu bara ke China.
Pada bulan Mei, Siberian Coal Energy Company, pemasok batu bara terbesar Rusia, mengumumkan rencana untuk peningkatan pasokan sebanyak tiga kali lipat ke negara tetangga. Perusahaan diperkirakan bakal mengirimkan hingga 20 juta ton batu bara ke China tahun ini.
Ditanya tentang kebutuhan energi dalam setengah abad ke depan, dalam sebuah wawancara di saluran media sosial Soloviev LIVE TV awal pekan lalu. Aleksandr Novak meramalkan, bahwa "hydropower akan tetap, dengan satu atau lain hal,".
"Bagian yang tidak signifikan dari sumber energi hidrokarbon tradisional akan tetap ada juga," ujar Novak memberikan catatan.
"Bahkan batu bara dan kayu bakar bersama dengan minyak dan gas akan digunakan, meskipun bagiannya akan berkurang," ungkap mantan energi Rusia tersebut.
Dia menekankan, bahwa Uni Eropa saat ini kembali ke pembangkit listrik tenaga batu bara karena "keputusan yang tidak efektif dan tidak masuk akal" untuk meninggalkan gas Rusia, yang dia gambarkan sebagai "sumber daya yang sangat ramah lingkungan, murah dan dapat diandalkan."
Menurut Novak, pengenalan kapasitas energi baru seperti pembangkit tenaga surya dan angin akan meningkat di tahun-tahun mendatang.
Sementara itu pada tahun lalu, Wakil PM mengatakan, bahwa Moskow mengalihkan pasokan lebih dari 25 juta ton batu bara Rusia dari UE ke Asia, karena sanksi Barat yang dijatuhkan pada Moskow.
China telah menjadi salah satu pembeli utama batu bara Rusia setelah Uni Eropa benar-benar berhenti membeli komoditas dari Rusia tahun lalu. Saat itu, Komisi Eropa memperkirakan bahwa embargo akan mempengaruhi seperempat dari semua ekspor batu bara Rusia, senilai lebih dari USD8 miliar per tahun. Tahun lalu, Rusia mengirim lebih dari tujuh juta ton batu bara ke China.
Pada bulan Mei, Siberian Coal Energy Company, pemasok batu bara terbesar Rusia, mengumumkan rencana untuk peningkatan pasokan sebanyak tiga kali lipat ke negara tetangga. Perusahaan diperkirakan bakal mengirimkan hingga 20 juta ton batu bara ke China tahun ini.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda