PLN EPI-PT SKI Teken MoU Pengembangan Biomassa untuk Co-Firing PLTU
Kamis, 19 Oktober 2023 - 22:01 WIB
JAKARTA - PT PLN Energi Primer Indonesia ( EPI ) menandatangi nota kesepahaman (MoU) dengan PT Semen Kupang Indonesia (SKI) dalam rangka mengembangkan dan mengelola biomassa berbasis pemanfaatan sumber daya setempat. Kesepakatan ini dilakukan guna mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, kerja sama ini dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya setempat untuk memenuhi kebutuhan biomassa, sekaligus memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan prinsip Enviroment, Sustainability and Governance (ESG) dalam mendorong perekonomian masyarakat.
"Melalui MoU ini, PLN EPI dan Semen Kupang akan secara bersama-sama mengolah biomassa dari penanaman tanaman multifungsi. Biomassa ini akan kita gunakan sebagai bahan co-firing di PLTU, sedangkan companion products lainnya akan dimanfaatkan untuk pakan ternak dan karbon kredit berbasis ESG," papar Iwan Agung dalam keterangannya, Kamis (19/10/2023).
Iwan menuturkan, dalam kerja sama ini ada sekitar 5.600 hektare lahan yang akan ditanami tanaman multifungsi. Dari tanaman tersebut, batang dan rantingnya nantinya akan dimanfaatkan untuk bahan bakar biomassa. Produksi woodchip dari bahan baku yang dihasilkan oleh lahan tersebut menurutnya sangat besar. "Maka dari itu, kami mengajak masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya ikut terlibat di dalamnya,"jelas Iwan.
PLN EPI, tegas dia, akan terus melakukan sinergi yang berkaitan dengan pemetaan, pembibitan, penanaman, pengolahan, pengembangan dan pemanfaatkan sumber daya yang dapat dijadikan biomassa untuk mempercepat Indonesia mencapai NZE 2060.
Program serupa tercatat sudah berjalan di wilayah Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Di Gunung Kidul, PLN EPI mengembangkan dan mengelola Green Economy Village bekerja sama dengan Keraton Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Diketahui, ada empat jenis bibit tanaman multifungsi yang ditanam di lahan seluas 30 hektare di Kalurahan Gombang dan Karangasem, Ponjong, Gunungkidul. "Model yang dikembangkan di Gunungkidul merupakan etalase dan benchmark utama sebagai referensi wilayah lain di Indonesia dan bahkan dunia," tuturnya.
Direktur Biomassa PLN EPI Antonius Aris Sudjatmiko menambahkan, pihaknya dan perwakilan PT SKI dan SIG selaku Holding perusahaan telah melakukan benchmarking di Gunung Kidul. Menurut Aris, pihak SIG dan PT SKI sangat tertarik dengan program pengembangan Green Economy Village yang dilakukan EPI bersama Keraton Yogyakarta.
"Jadi setelah kunjungan ke Gunung Kidul beberapa waktu lalu, SIG dan PT SKI tertarik untuk melakukan hal serupa di Kupang, di mana lahan yang akan ditanami tanaman multifungsi akan berkali-lipat dibanding yang kami lakukan di Gunungkidul," paparnya.
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, kerja sama ini dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya setempat untuk memenuhi kebutuhan biomassa, sekaligus memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan prinsip Enviroment, Sustainability and Governance (ESG) dalam mendorong perekonomian masyarakat.
"Melalui MoU ini, PLN EPI dan Semen Kupang akan secara bersama-sama mengolah biomassa dari penanaman tanaman multifungsi. Biomassa ini akan kita gunakan sebagai bahan co-firing di PLTU, sedangkan companion products lainnya akan dimanfaatkan untuk pakan ternak dan karbon kredit berbasis ESG," papar Iwan Agung dalam keterangannya, Kamis (19/10/2023).
Iwan menuturkan, dalam kerja sama ini ada sekitar 5.600 hektare lahan yang akan ditanami tanaman multifungsi. Dari tanaman tersebut, batang dan rantingnya nantinya akan dimanfaatkan untuk bahan bakar biomassa. Produksi woodchip dari bahan baku yang dihasilkan oleh lahan tersebut menurutnya sangat besar. "Maka dari itu, kami mengajak masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya ikut terlibat di dalamnya,"jelas Iwan.
PLN EPI, tegas dia, akan terus melakukan sinergi yang berkaitan dengan pemetaan, pembibitan, penanaman, pengolahan, pengembangan dan pemanfaatkan sumber daya yang dapat dijadikan biomassa untuk mempercepat Indonesia mencapai NZE 2060.
Program serupa tercatat sudah berjalan di wilayah Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Di Gunung Kidul, PLN EPI mengembangkan dan mengelola Green Economy Village bekerja sama dengan Keraton Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Baca Juga
Diketahui, ada empat jenis bibit tanaman multifungsi yang ditanam di lahan seluas 30 hektare di Kalurahan Gombang dan Karangasem, Ponjong, Gunungkidul. "Model yang dikembangkan di Gunungkidul merupakan etalase dan benchmark utama sebagai referensi wilayah lain di Indonesia dan bahkan dunia," tuturnya.
Direktur Biomassa PLN EPI Antonius Aris Sudjatmiko menambahkan, pihaknya dan perwakilan PT SKI dan SIG selaku Holding perusahaan telah melakukan benchmarking di Gunung Kidul. Menurut Aris, pihak SIG dan PT SKI sangat tertarik dengan program pengembangan Green Economy Village yang dilakukan EPI bersama Keraton Yogyakarta.
"Jadi setelah kunjungan ke Gunung Kidul beberapa waktu lalu, SIG dan PT SKI tertarik untuk melakukan hal serupa di Kupang, di mana lahan yang akan ditanami tanaman multifungsi akan berkali-lipat dibanding yang kami lakukan di Gunungkidul," paparnya.
(fjo)
Lihat Juga :
tulis komentar anda