Menteri ESDM Ungkap Alasan Pertashop Belum Diizinkan Jualan Pertalite
Jum'at, 20 Oktober 2023 - 21:06 WIB
JAKARTA - Menteri ESDM Arifin Tasrif mengakui, pemerintah belum memberikan izin pengusaha Pertashop untuk berjualan Pertalite. Izin penjualan Pertalite di Pertashop masih harus dievaluasi lebih dalam.
Menurutnya, jika izin tidak dievaluasi, alokasi anggaran bakal jebol lantaran harga minyak dunia yang kini semakin melambung di atas USD90 per barel.
"Ini kan nanti (jual Pertalite di Pertashop) bisa nambah subsidi lagi kan, hitung-hitunglah ya," jelas Arifin ketika ditemui di Kantornya, Jakarta, Jumat (20/10/2023).
Dalam kesempatan itu, Arifin juga mengimbau para konsumen mampu untuk tetap membeli bahan bakar minyak (BBM) sesuai dengan kemampuan atau jenis kendaraan yang dimilikinya. Ia juga tidak ingin apabila semua konsumen lari ke Pertalite karena harganya paling murah.
"Sekarang minyak sudah USD92 per barel. Jadi memang sekarang pengawsan yang harus kita kuarkan dan imbau. Supaya apa, supaya yang beli Pertamax, belilah Pertamax, jangan hijrah ke Pertalite," pungkasnya.
Sebelumnya, Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI) menyatakan komitmen organisasinya meningkatkan kesejahteraan pemilik Pertashop, dengan mendorong ekosistem bisnis baru lainnya.
"Kita harus ciptakan added value atau nilai lebih di bisnis ini yang kita sebut NFR (Non-Fuel Retail). Supaya di Pertashop tidak hanya ada BBM saja tapi multiusaha," ujar Steven, Ketua Umum HPMPI.
Baca Juga
Menurutnya, jika izin tidak dievaluasi, alokasi anggaran bakal jebol lantaran harga minyak dunia yang kini semakin melambung di atas USD90 per barel.
"Ini kan nanti (jual Pertalite di Pertashop) bisa nambah subsidi lagi kan, hitung-hitunglah ya," jelas Arifin ketika ditemui di Kantornya, Jakarta, Jumat (20/10/2023).
Dalam kesempatan itu, Arifin juga mengimbau para konsumen mampu untuk tetap membeli bahan bakar minyak (BBM) sesuai dengan kemampuan atau jenis kendaraan yang dimilikinya. Ia juga tidak ingin apabila semua konsumen lari ke Pertalite karena harganya paling murah.
"Sekarang minyak sudah USD92 per barel. Jadi memang sekarang pengawsan yang harus kita kuarkan dan imbau. Supaya apa, supaya yang beli Pertamax, belilah Pertamax, jangan hijrah ke Pertalite," pungkasnya.
Sebelumnya, Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI) menyatakan komitmen organisasinya meningkatkan kesejahteraan pemilik Pertashop, dengan mendorong ekosistem bisnis baru lainnya.
Baca Juga
"Kita harus ciptakan added value atau nilai lebih di bisnis ini yang kita sebut NFR (Non-Fuel Retail). Supaya di Pertashop tidak hanya ada BBM saja tapi multiusaha," ujar Steven, Ketua Umum HPMPI.
(uka)
tulis komentar anda