Capai 95%, Dedolarisasi dalam Perdagangan Rusia-China Hampir Tuntas

Minggu, 22 Oktober 2023 - 07:02 WIB
Capai 95%, Dedolarisasi dalam Perdagangan Rusia-China Hampir Tuntas
JAKARTA - Pangsa mata uang rubel dan yuan dalam perdagangan luar negeri Rusia telah melonjak hingga hampir 70%. Hal itu terjadi seiring langkah Moskow yang dengan cepat beralih dari mata uang Barat.

Sementara itu, kata Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia Maksim Reshetnikov di sela-sela Forum Bisnis Energi Rusia-China di Beijing, dedolarisasi dalam perdagangan antara Rusia dengan China hampir tuntas.



"Perdagangan kami sedang melakukan restrukturisasi. Jika kita melihat indikator perdagangan negara ini secara keseluruhan, 68% perdagangan kita dilakukan dalam rubel dan yuan, sementara 95% perdagangan kita dengan China diselesaikan dalam rubel dan yuan. Masalah saluran (untuk pembayaran) telah diselesaikan," ungkap Reshetnikov seperti dilansir Russia Today, Minggu (22/10/2023).



Data terbaru dari Kementerian Pembangunan Ekonomi menunjukkan bahwa yuan mengambil alih dolar dalam penyelesaian impor Rusia dengan China pada tahun 2022. Mata uang Tiongkok tersebut sejak itu telah digunakan dalam perdagangan Rusia dengan Mongolia, Taiwan, Filipina, Malaysia, Uni Emirat Arab, Thailand, Jepang, Tajikistan, dan Singapura.



Perubahan tersebut mencerminkan langkah Rusia untuk menjauh dari transaksi dalam mata uang "negara-negara yang tidak bersahabat" dengan latar belakang sanksi.

Pada kesempatan tersebut, Reshetnikov juga memberikan penilaiannya terhadap nilai perdagangan Rusia-China, yang diperkirakan dapat mencapai sekitar USD220 miliar atau sekitar Rp3.300 triliun (kurs Rp15.000 per USD) pada akhir tahun ini, melampaui target yang ditetapkan sebesar USD200 miliar.
(fjo)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More