Wall Street Dibuka Naik Jelang Rencana AS Jual Surat Utang USD112 Miliar
Rabu, 01 November 2023 - 22:30 WIB
JAKARTA - Indeks utama Wall Street menguat pada pembukaan perdagangan Rabu (1/11/2023) menanti keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve . Dow Jones Industrial Average naik 0,12% menjadi 33.093,20, S&P 500 menguat 0,20% di 4.202,01, sedangkan Nasdaq Composite tumbuh 0,28% di level 12.887,04.
The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan. Pelaku pasar juga fokus terhadap pidato Gubernur The Fed Jerome Powel untuk melihat seberapa Fed Rate 5,50% akan bertahan.
Indikator FedWatch membaca pertemuan kali ini bunga acuan bakal ditahan. Namun, terdapat peluang sekitar 26% The Fed akan mengerek 25 bps lagi pada Desember mendatang.
"Untuk saat ini, The Fed masih dalam fase wait and see," kata Niall O' Sullivan, analis EMEA, dilansir Reuters.
Sementara itu, Departemen Keuangan AS pada Rabu ini mengatakan pihaknya berencana untuk meningkatkan jumlah lelang surat utang "secara bertahap" hingga Januari 2024.
Lembaga pimpinan Janet Yellen ini berencana untuk menjual USD112 miliar surat utang untuk menutupi defisit anggaran. Rencana ini dikabarkan akan dimulai pekan depan.
Rencana ini mendorong imbal hasil surat utang negara (yield Treasury) meningkat. Kenaikan yield merupakan kabar tak sedap bagi bursa saham. Saat ini yield Treasury bertenor 10-tahun turun berada di level 4,845%.
Sikap The Fed terhadap suku bunga kemungkinan akan menentukan arah pasar saham ke depan.
The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan. Pelaku pasar juga fokus terhadap pidato Gubernur The Fed Jerome Powel untuk melihat seberapa Fed Rate 5,50% akan bertahan.
Indikator FedWatch membaca pertemuan kali ini bunga acuan bakal ditahan. Namun, terdapat peluang sekitar 26% The Fed akan mengerek 25 bps lagi pada Desember mendatang.
"Untuk saat ini, The Fed masih dalam fase wait and see," kata Niall O' Sullivan, analis EMEA, dilansir Reuters.
Sementara itu, Departemen Keuangan AS pada Rabu ini mengatakan pihaknya berencana untuk meningkatkan jumlah lelang surat utang "secara bertahap" hingga Januari 2024.
Lembaga pimpinan Janet Yellen ini berencana untuk menjual USD112 miliar surat utang untuk menutupi defisit anggaran. Rencana ini dikabarkan akan dimulai pekan depan.
Rencana ini mendorong imbal hasil surat utang negara (yield Treasury) meningkat. Kenaikan yield merupakan kabar tak sedap bagi bursa saham. Saat ini yield Treasury bertenor 10-tahun turun berada di level 4,845%.
Sikap The Fed terhadap suku bunga kemungkinan akan menentukan arah pasar saham ke depan.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda