Dampak Inflasi Pangan terhadap Penduduk Desa Jangan Dianggap Remeh
Kamis, 02 November 2023 - 16:07 WIB
JAKARTA - Kontribusi inflasi pangan masih merupakan yang tertinggi di Indonesia, terutama di kawasan pedesaan. Dampak inflasi pangan akan sangat berat buat penduduk desa karena komposisi pengeluaran mereka untuk pangan sekitar 50%-60%.
Jika harga pangan meningkat di 5%-10%, dampaknya terhadap rumah tangga pedasaan sangat terasa. Jadi, permintaan naik sedikit saja, bisa meningkatkan harga pangan yang signifikan.
"Pangan tidak bisa dipandang remeh, itu bagian dari kebutuhan sehari-hari. Ketersediaannya harus cukup dan in time," kata Rektor Perbanas Institute Hermanto Siregar, dalam IDX Channel Market Review Live di Jakarta, Kamis (2/11/2023).
Hermanto menambahkan, masing-masing rumah tangga, terutama di pedesaan, akan berupaya menjaga pasokan pangan mereka. Upaya itu untuk memastikan bahwa saat pangan langka, mereka sudah siap sedia.
"Jika pangan itu mulai agak langka, masing-masing rumah tangga tentunya ingin mengamankan bahwa mereka punya pangan," tambah Hermanto.
Selanjutnya kenaikan harga energi seperti bahan bakar minyak (BBM) juga akan berdampak pada harga pangan. Lanjut, Hermanto kenaikan itu memang tidak langsung kepada alat transportasi yang disubsidi.
Tetapi kenaikan harga BBM yang tidak disubsidi juga berdampak tidak langsung, yakni meningkatkan harga-harga keseluruhan, termasuk harga pangan.
"Jadi ini pun meningkatkan inflasi, walaupun tidak sebesar pangan," tandas Hermanto.
Jika harga pangan meningkat di 5%-10%, dampaknya terhadap rumah tangga pedasaan sangat terasa. Jadi, permintaan naik sedikit saja, bisa meningkatkan harga pangan yang signifikan.
"Pangan tidak bisa dipandang remeh, itu bagian dari kebutuhan sehari-hari. Ketersediaannya harus cukup dan in time," kata Rektor Perbanas Institute Hermanto Siregar, dalam IDX Channel Market Review Live di Jakarta, Kamis (2/11/2023).
Hermanto menambahkan, masing-masing rumah tangga, terutama di pedesaan, akan berupaya menjaga pasokan pangan mereka. Upaya itu untuk memastikan bahwa saat pangan langka, mereka sudah siap sedia.
"Jika pangan itu mulai agak langka, masing-masing rumah tangga tentunya ingin mengamankan bahwa mereka punya pangan," tambah Hermanto.
Selanjutnya kenaikan harga energi seperti bahan bakar minyak (BBM) juga akan berdampak pada harga pangan. Lanjut, Hermanto kenaikan itu memang tidak langsung kepada alat transportasi yang disubsidi.
Tetapi kenaikan harga BBM yang tidak disubsidi juga berdampak tidak langsung, yakni meningkatkan harga-harga keseluruhan, termasuk harga pangan.
"Jadi ini pun meningkatkan inflasi, walaupun tidak sebesar pangan," tandas Hermanto.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda