Perbankan Harus Sesuaikan Diri dengan Tren Milenial dan Gen Z
Jum'at, 03 November 2023 - 21:30 WIB
JAKARTA - Bonus demografi Indonesia akan menempatkan kaum milenial dan Gen Z sebagai angkatan kerja mayoritas di masa depan. Selain akan menjadi pemegang dana terbesar ke depan, milenial dan Gen Z juga sudah akrab dengan dunia digital sesuai tren saat ini.
Karena itu perbankan harus menyesuaikan diri dengan tren dan kebiasaan yang melekat pada generasi tersebut untuk membuka kesempatan kerja.
"Mayoritas milenial dan Gen Z yang menjadi andalan SDM Indonesia ke depan sangat memperhatikan keseriusan perusahaan tempat bekerja dalam mengapresiasi pengembangan karier, prestasi, dan minat," kata Piter Abdullah, Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Jumat (3/11/2023).
Menurutnya, generasi muda saat ini memegang semua aset, baik aset permodalan maupun aset SDM. Jadi, perbankan tidak usah ragu untuk menyeleksi generasi muda, apalagi terkait kemampuan teknologi dan melek digital.
"Tetapi, harus juga memperhatikan pengembangan diri dan karier mereka ke depan,” ujarnya.
Piter menambahkan, perbankan memang harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat saat ini. Dengan demikian, bank dituntut untuk mengarahkan inovasi dan layanannya ke arah digitalisasi.
Perbankan harus aktif merekrut generasi muda yang sudah melek digital, mengembangkan program digital. Termasuk mempersiapkan generasi sekarang dan berikutnya untuk tetap relevan dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat.
”Setiap generasi memiliki teknologinya. Dalam sepuluh hingga dua puluh tahun lagi mereka akan menjadi pemimpin, juga menguasai perbankan. Bank pasti akan menerima generasi muda, membuka lowongan, tetapi juga mengelola program khusus pengembangan karier ke depan. Itu sebuah keharusan,” kata dia.
Karena itu perbankan harus menyesuaikan diri dengan tren dan kebiasaan yang melekat pada generasi tersebut untuk membuka kesempatan kerja.
"Mayoritas milenial dan Gen Z yang menjadi andalan SDM Indonesia ke depan sangat memperhatikan keseriusan perusahaan tempat bekerja dalam mengapresiasi pengembangan karier, prestasi, dan minat," kata Piter Abdullah, Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Jumat (3/11/2023).
Menurutnya, generasi muda saat ini memegang semua aset, baik aset permodalan maupun aset SDM. Jadi, perbankan tidak usah ragu untuk menyeleksi generasi muda, apalagi terkait kemampuan teknologi dan melek digital.
"Tetapi, harus juga memperhatikan pengembangan diri dan karier mereka ke depan,” ujarnya.
Piter menambahkan, perbankan memang harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat saat ini. Dengan demikian, bank dituntut untuk mengarahkan inovasi dan layanannya ke arah digitalisasi.
Perbankan harus aktif merekrut generasi muda yang sudah melek digital, mengembangkan program digital. Termasuk mempersiapkan generasi sekarang dan berikutnya untuk tetap relevan dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat.
”Setiap generasi memiliki teknologinya. Dalam sepuluh hingga dua puluh tahun lagi mereka akan menjadi pemimpin, juga menguasai perbankan. Bank pasti akan menerima generasi muda, membuka lowongan, tetapi juga mengelola program khusus pengembangan karier ke depan. Itu sebuah keharusan,” kata dia.
tulis komentar anda