Balikkan Kerugian, InJourney Catat Laba Bersih Rp1,14 Triliun
Senin, 20 November 2023 - 22:20 WIB
JAKARTA - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) InJourney membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp1,14 triliun pada kuartal III-2023. Pencatatn itu sekaligus membalikkan kerugian perusahaan sebesar Rp2,16 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama InJourney Donny Oskaria mengatakan, perolehan laba bersih sejalan dengan kenaikan pendapatan di InJourney Group. Pendapatan operasional perusahaan mencapai Rp17,42 triliun, meningkat 58% dibandingkan periode yang sama 2022 sebesar Rp11,05 triliun.
Perusahaan juga mencatatkan pertumbuhan EBITDA sebesar 120% menjadi Rp7,27 triliun. Di periode yang sama 2022, EBITDA perseroan berada di posisi Rp3,31 triliun.
“Kenaikan kinerja InJourney tentunya didukung oleh kolaborasi antara induk dan anak perusahaan serta sinergi antar-stakeholders yang baik meski di tengah kondisi perekonomian yang menantang,” ujar Donny, Senin (20/11/2023).
“Kondisi tersebut ditandai dengan berbagai faktor geopolitik, tren kenaikan suku bunga, dan juga tingginya inflasi. Meski begitu, hal ini memberikan tantangan tersendiri bagi industri pariwisata dan pendukungnya,” lanjutnya.
Performa perseroan yang positif juga didukung oleh berbagai strategi. Misalnya kerja sama dengan key airlines untuk meningkatkan jumlah direct flight baik domestik maupun internasional.
Di samping itu, InJourney melakukan penguatan kinerja usaha bandar udara. Salah satunya dengan meningkatkan bisnis non aero di bandara-bandara yang dikelola anggota holding, yaitu PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero).
Selain itu, lanjut Donny, InJourney tetap berkomitmen melakukan program pengembangan destinasi pariwisata. Pada September lalu, InJourney telah meluncurkan wajah baru Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang harapannya akan menjadi sebuah ikon besar pariwisata di Jakarta dan juga tentu saja di Indonesia.
InJourney juga memastikan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur dapat berjalan optimal dan sukses untuk menjadi terobosan baru dalam sejarah industri pariwisata dan kesehatan di Indonesia.
Direktur Utama InJourney Donny Oskaria mengatakan, perolehan laba bersih sejalan dengan kenaikan pendapatan di InJourney Group. Pendapatan operasional perusahaan mencapai Rp17,42 triliun, meningkat 58% dibandingkan periode yang sama 2022 sebesar Rp11,05 triliun.
Perusahaan juga mencatatkan pertumbuhan EBITDA sebesar 120% menjadi Rp7,27 triliun. Di periode yang sama 2022, EBITDA perseroan berada di posisi Rp3,31 triliun.
“Kenaikan kinerja InJourney tentunya didukung oleh kolaborasi antara induk dan anak perusahaan serta sinergi antar-stakeholders yang baik meski di tengah kondisi perekonomian yang menantang,” ujar Donny, Senin (20/11/2023).
“Kondisi tersebut ditandai dengan berbagai faktor geopolitik, tren kenaikan suku bunga, dan juga tingginya inflasi. Meski begitu, hal ini memberikan tantangan tersendiri bagi industri pariwisata dan pendukungnya,” lanjutnya.
Performa perseroan yang positif juga didukung oleh berbagai strategi. Misalnya kerja sama dengan key airlines untuk meningkatkan jumlah direct flight baik domestik maupun internasional.
Di samping itu, InJourney melakukan penguatan kinerja usaha bandar udara. Salah satunya dengan meningkatkan bisnis non aero di bandara-bandara yang dikelola anggota holding, yaitu PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero).
Selain itu, lanjut Donny, InJourney tetap berkomitmen melakukan program pengembangan destinasi pariwisata. Pada September lalu, InJourney telah meluncurkan wajah baru Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang harapannya akan menjadi sebuah ikon besar pariwisata di Jakarta dan juga tentu saja di Indonesia.
InJourney juga memastikan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur dapat berjalan optimal dan sukses untuk menjadi terobosan baru dalam sejarah industri pariwisata dan kesehatan di Indonesia.
(uka)
tulis komentar anda