Menaker Laporan ke Jokowi soal Ancaman Bonus Demografi
Rabu, 29 November 2023 - 19:45 WIB
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah melapor ke Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) terkait kondisi ketenegakerjaan, khususnya kebutuhan pasar kerja di Indonesia. Ida mengatakan, yang dilaporkan ke Jokowi terkait bonus demografi.
"Yang disampaikan ke Presiden kita akan dapat bonus demografi sampai 2030, yang kami siapkan adalah agar bonus demografi memberikan manfaat kepada pembangunan nasional," ujar Ida Fauziyah di Istana Negara, Rabu (29/11/2023).
Ida menjelaskan saat ini masih ada ketimpangan antara kebutuhan industri dengan kompetensi yang dimiliki oleh angkatan kerja yang bertambah setiap tahunnya. Kondisi ini menurutnya bakal menjadi ancaman dan berkontribusi menambah jumlah pengangguran di Indonesia jika tidak ada peningkatan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri.
"Kita harus siapkan skill dan kompetensi. Kita analisa kebutuhan pasar kerja seperti apa dan penyiapan skill dan kompetensi untuk menyambut pasar kerja seperti apa," lanjutnya.
Ida Fauziyah mengatakan dalam rangka memanfaatkan penambahan jumlah populasi hingga tahun 2030 mendatang, saat ini pihaknya tengah fokus untuk mengembangkan pendidikan berbasis vokasi. Karena menurutnya, lulusan sekolah vokasi ini dinilai lebih cepat untuk merespons kebutuhan pasar kerja.
"Pak Mendikbud juga menyampaikan kontribusi pendidikan vokasi terhadap penciptaan lapangan kerja seperti apa. Kita sedang melihat kembali langkah-langkah yang sudah ada, apakah akan menjawab kebutuhan peningkatan sumber daya manusia sampai 2030," sambungnya.
Menaker Ida menambahkan, saat ini jumlah pengangguran sudah turun di angka 5,32% atau setara 7,86 juta orang per Agustus 2023. Angka ini memang hanya turun tipis 0,54% poin dibanding Agustus 2022.
Meskipun secara tahunan relatif menurun, angka pengangguran ini masih jauh tinggi dibandingkan pada sebelum pandemi, lebih tepatnya Agustus 2019.
"Kita paparkan tadi (ke Presiden) kondisi ketenagakerjaan, tingkat pengangguran turun menjadi 5,32%. Saya sampaikan juga ketersediaan pasar kerja yang ada di Siap Kerja di sistem informasi pasar kerja Kemenaker," pungkasnya.
Baca Juga
"Yang disampaikan ke Presiden kita akan dapat bonus demografi sampai 2030, yang kami siapkan adalah agar bonus demografi memberikan manfaat kepada pembangunan nasional," ujar Ida Fauziyah di Istana Negara, Rabu (29/11/2023).
Ida menjelaskan saat ini masih ada ketimpangan antara kebutuhan industri dengan kompetensi yang dimiliki oleh angkatan kerja yang bertambah setiap tahunnya. Kondisi ini menurutnya bakal menjadi ancaman dan berkontribusi menambah jumlah pengangguran di Indonesia jika tidak ada peningkatan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri.
"Kita harus siapkan skill dan kompetensi. Kita analisa kebutuhan pasar kerja seperti apa dan penyiapan skill dan kompetensi untuk menyambut pasar kerja seperti apa," lanjutnya.
Ida Fauziyah mengatakan dalam rangka memanfaatkan penambahan jumlah populasi hingga tahun 2030 mendatang, saat ini pihaknya tengah fokus untuk mengembangkan pendidikan berbasis vokasi. Karena menurutnya, lulusan sekolah vokasi ini dinilai lebih cepat untuk merespons kebutuhan pasar kerja.
"Pak Mendikbud juga menyampaikan kontribusi pendidikan vokasi terhadap penciptaan lapangan kerja seperti apa. Kita sedang melihat kembali langkah-langkah yang sudah ada, apakah akan menjawab kebutuhan peningkatan sumber daya manusia sampai 2030," sambungnya.
Menaker Ida menambahkan, saat ini jumlah pengangguran sudah turun di angka 5,32% atau setara 7,86 juta orang per Agustus 2023. Angka ini memang hanya turun tipis 0,54% poin dibanding Agustus 2022.
Meskipun secara tahunan relatif menurun, angka pengangguran ini masih jauh tinggi dibandingkan pada sebelum pandemi, lebih tepatnya Agustus 2019.
"Kita paparkan tadi (ke Presiden) kondisi ketenagakerjaan, tingkat pengangguran turun menjadi 5,32%. Saya sampaikan juga ketersediaan pasar kerja yang ada di Siap Kerja di sistem informasi pasar kerja Kemenaker," pungkasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda