Menkeu Sebut Kerugian Dunia Akibat Covid-19 Capai USD9 Triliun
Kamis, 30 April 2020 - 14:26 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kerugian ekonomi dunia akibat pandemi virus corona atau Covid-19 telah mencapai USD9 triliun.
"Kerugian akibat Covid-19 mencapai USD9 triliun untuk periode 2020-2021. Ini akibat kontraksi dari ekonomi dunia dan berbagai kondisi sosial seperti PHK (Pemutusan Hubungan Kerja)," kata Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (30/4/2020).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan kerugian sebesar USD9 triliun itu setara dengan ekonomi Jerman dan Jepang. "Jadi artinya betapa dahsyatnya suatu pandemik dalam waktu singkat kurang dari satu kuartal telah menyapu ekonomi dunia," kata Sri Mulyani.
Dia melanjutkan, aktivitas perdagangan global mengalami penurunan sebesar 13-32% yang disebabkan virus yang berasal dari Kota Wuhan Provinsi Hubei, China tersebut.
"Kalau kita lihat dampaknya ke sektor riil dan juga masyarakat. Pengangguran melonjak sangat tinggi Amerika Serikat, menunjukkarn jumlah pengangguran yang mencapai 26 juta hanya dalam lima minggu. Jadi, dalam satu bulan telah terjadi PHK yang begitu luas," pungkasnya.
"Kerugian akibat Covid-19 mencapai USD9 triliun untuk periode 2020-2021. Ini akibat kontraksi dari ekonomi dunia dan berbagai kondisi sosial seperti PHK (Pemutusan Hubungan Kerja)," kata Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (30/4/2020).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan kerugian sebesar USD9 triliun itu setara dengan ekonomi Jerman dan Jepang. "Jadi artinya betapa dahsyatnya suatu pandemik dalam waktu singkat kurang dari satu kuartal telah menyapu ekonomi dunia," kata Sri Mulyani.
Dia melanjutkan, aktivitas perdagangan global mengalami penurunan sebesar 13-32% yang disebabkan virus yang berasal dari Kota Wuhan Provinsi Hubei, China tersebut.
"Kalau kita lihat dampaknya ke sektor riil dan juga masyarakat. Pengangguran melonjak sangat tinggi Amerika Serikat, menunjukkarn jumlah pengangguran yang mencapai 26 juta hanya dalam lima minggu. Jadi, dalam satu bulan telah terjadi PHK yang begitu luas," pungkasnya.
(ind)
tulis komentar anda