Mendominasi Pengolahan Harta Karun Rare Earth, China Larang Transfer Teknologi

Sabtu, 23 Desember 2023 - 09:26 WIB
Tujuan katalog tersebut diklaim China, di antaranya untuk melindungi keamanan nasional dan kepentingan publik.

China telah secara signifikan memperketat aturan ekspor beberapa logam tahun ini, di tengah pertempuran yang meningkat dengan Barat atas kendali mineral kritis.

Mereka memperkenalkan izin ekspor untuk bahan pembuatan chip gallium dan germanium pada bulan Agustus, diikuti oleh persyaratan serupa untuk beberapa jenis grafit sejak 1 Desember.

"China terdorong untuk mempertahankan dominasi pasarnya," kata Don Swartz, CEO American Rare Earths (ARR. AX), yang mengembangkan tambang tanah jarang dan fasilitas pemrosesan di Wyoming. "Ini sekarang perlombaan."

Perlawanan Barat

Langkah untuk melindungi teknologi tanah jarangnya dilakukan China, ketika Eropa dan Amerika Serikat berebut untuk melepaskan diri dari tanah jarang China, yang menyumbang hampir 90% dari output olahan global.

China telah menguasai proses ekstraksi pelarut untuk memurnikan mineral strategis, dimana MP Materials (MP. N) dan perusahaan tanah jarang Barat lainnya sedang mencobanya karena kompleksitas teknis dan masalah polusi.

Saham MP, yang mulai meningkatkan pemrosesan tanah jarang di California, perlahan-lahan melonjak lebih dari 10% pada hari Kamis setelah langkah China. Perusahaan belum menanggapi permintaan komentar seperti dilansir Reuters, terkait masalah ini.

Sementara itu Ucore Rare Metals (UCU.V) mengatakan, bahwa mereka telah menyelesaikan commissioning fasilitas untuk menguji teknologi pemrosesan tanah jarang milik mereka sendiri, yang didanai sebagian oleh Departemen Pertahanan AS.

"Teknologi baru akan diperlukan untuk mengungguli cengkeraman China di bidang-bidang penting ini," kata CEO Ucore, Pat Ryan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More