Laporan SGIE: Umat Muslim Dunia Habiskan Rp35.000 T Belanja Produk Halal
Selasa, 26 Desember 2023 - 18:52 WIB
JAKARTA - Departemen Ekonomi dan Turisme Dubai-Uni Emirat Arab telah mengumumkan hasil dari State of The Global Islamic Economy Report (SGIE) 2023/2024. Laporan SGIE tahun ini diproduksi oleh DinarStandard, sebuah firma penasehat dan riset yang berbasis di Amerika Serikat (AS).
"Laporan tahun ini mengindikasikan bahwa penduduk Muslim dunia menghabiskan USD2,29 triliun setara Rp35.000 triliun di 2022 untuk makanan, farmasi, kosmetik, pakaian sopan, travel, dan media," ujar CEO dan Managing Director DinarStandard Rafiuddin Shikoh dalam Webinar di Jakarta, Selasa (26/12/2023).
Aset keuangan syariah diprakirakan telah menyentuh USD3,96 triliun di 2021 dan akan tumbuh ke USD5,96 triliun di 2026. Investasi di perusahaan-perusahaan terkait ekonomi syariah juga telah meningkat signifikan, mencapai USD25,9 miliar di 2022-2023, melambangkan 128% pertumbuhan tahunan (yea-on-year/yoy). Sebesar lebih dari 55% investasi berada di dalam kategori keuangan syariah, sementara media menarik 19,2%, travel 13,1%, dan makanan halal 8,5%.
"Data-data ini menunjukkan merger dan akuisisi yang dilakukan korporat, investasi modal ventura di start-up teknologi, dan investasi ekuitas swasta," tambah Rafiuddin.
Impor produk halal oleh negara anggota OIC diperkirakan tumbuh di level 7,6% CAGR ke USD492 miliar di 2027, dengan USD359 miliar di 2022.
"Impor oleh negara-negara anggota OIC melambangkan mayoritas perdagangan halal produk secara signifikan secara global, yang mencakup makanan dna minuman, fashion (pakaian dan alas sepatu), farmasi, dan kosmetik," pungkas Rafiuddin.
"Laporan tahun ini mengindikasikan bahwa penduduk Muslim dunia menghabiskan USD2,29 triliun setara Rp35.000 triliun di 2022 untuk makanan, farmasi, kosmetik, pakaian sopan, travel, dan media," ujar CEO dan Managing Director DinarStandard Rafiuddin Shikoh dalam Webinar di Jakarta, Selasa (26/12/2023).
Aset keuangan syariah diprakirakan telah menyentuh USD3,96 triliun di 2021 dan akan tumbuh ke USD5,96 triliun di 2026. Investasi di perusahaan-perusahaan terkait ekonomi syariah juga telah meningkat signifikan, mencapai USD25,9 miliar di 2022-2023, melambangkan 128% pertumbuhan tahunan (yea-on-year/yoy). Sebesar lebih dari 55% investasi berada di dalam kategori keuangan syariah, sementara media menarik 19,2%, travel 13,1%, dan makanan halal 8,5%.
"Data-data ini menunjukkan merger dan akuisisi yang dilakukan korporat, investasi modal ventura di start-up teknologi, dan investasi ekuitas swasta," tambah Rafiuddin.
Baca Juga
Impor produk halal oleh negara anggota OIC diperkirakan tumbuh di level 7,6% CAGR ke USD492 miliar di 2027, dengan USD359 miliar di 2022.
"Impor oleh negara-negara anggota OIC melambangkan mayoritas perdagangan halal produk secara signifikan secara global, yang mencakup makanan dna minuman, fashion (pakaian dan alas sepatu), farmasi, dan kosmetik," pungkas Rafiuddin.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda