10 Alasan Ekonomi Rusia Tumbuh Tinggi Atasi Sanksi Barat

Sabtu, 30 Desember 2023 - 07:30 WIB
Tak hanya sukses mengatasi sanksi Barat, perekonomian Rusia juga diprediksi mengungguli G7 dan UE di tahun 2023. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Di luar dugaan, perekonomian Rusia tumbuh jauh lebih cepat dari yang diperkirakan pada tahun 2023. Hebatnya lagi, hal itu terjadi di tengah gempuran sanksi Barat terhadap perekonomian Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutkan, perekonomian negara itu tumbuh sebesar 3,2% dalam 10 bulan pertama tahun 2023 dan akan mencatat pertumbuhan sebesar 3,5% pada akhir tahun ini, melampaui tingkat yang tercatat sebelum konflik di Ukraina. Rusia diproyeksikan akan mengungguli seluruh perekonomian G7 dan Uni Eropa (UE), serta semua negara lain yang menerapkan sanksi tersebut dalam hal pertumbuhan PDB tahun ini.



Mengutip Russia Today, setidaknya ada 10 alasan mengapa kinerja perekonomian Rusia sepanjang tahun 2023 tumbuh dengan baik.



1. Beradaptasi dengan sanksi

Perekonomian Rusia tidak hanya mampu bertahan dari pembatasan Barat, namun juga mengalami pertumbuhan yang lebih kuat melalui hubungan perdagangan baru dan peningkatan investasi dalam produksi dalam negeri. Pakar dan politisi internasional mempertanyakan efektivitas sanksi tersebut, dan memperingatkan bahwa sanksi tersebut dapat membahayakan perekonomian global. Mereka berpendapat bahwa tindakan hukuman tersebut tidak efektif dan sudah ketinggalan zaman. Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia percaya bahwa sanksi-sanksi Barat telah gagal karena efek "jebakan negara besar", yaitu sebuah negara yang kaya akan sumber daya dan mencakup 11 zona waktu tidak dapat diisolasi. Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali menyatakan bahwa Barat menyerang dirinya sendiri dengan pembatasan tersebut.

2. Performa ekonomi

Perekonomian Rusia telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa dalam menghadapi tekanan eksternal selama setahun terakhir, dengan PDB diperkirakan akan tumbuh sekitar 3,5% pada tahun 2023. Rusia diproyeksikan akan mengungguli seluruh perekonomian G7 dan UE, serta semua negara lain yang bergabung dalam sanksi tersebut, pada tahun dalam hal pertumbuhan PDB tahun ini. Pertumbuhan produksi industri diperkirakan sebesar 3,6%, dan utang publik luar negeri telah menurun dari USD46 miliar menjadi USD32 miliar. Pemerintah telah berjanji untuk terus berupaya mengurangi inflasi, yang masih sangat tinggi, dan diproyeksikan mencapai 7% tahun ini. Upah riil di Rusia juga terus meningkat dan pendapatan riil diperkirakan meningkat 5% tahun ini, di tengah tingkat pengangguran yang rendah secara historis sebesar 2,9%.

3. Kebijakan moneter bank sentral menjaga rubel tetap bertahan
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More