Asosiasi Industri: Sanksi Barat Gagal Membuat Rusia Bertekuk Lutut

Selasa, 07 November 2023 - 19:15 WIB
loading...
Asosiasi Industri: Sanksi...
Sanksi Barat disebut telah gagal mencapai tujuan utama, yakni untuk mendestabilisasi Rusia dan ekonominya. Hal ini diungkapkan oleh Presiden Asosiasi Pengusaha Italia di Rusia, Vittorio Torrembini. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Sanksi Barat disebut telah gagal mencapai tujuan utama, yakni untuk mendestabilisasi Rusia dan ekonominya. Hal ini diungkapkan oleh Presiden Asosiasi Pengusaha Italia di Rusia, Vittorio Torrembini pada sela-sela Forum Ekonomi Eurasia di Samarkand.

"Jika tujuan sanksi (Barat) adalah untuk membuat Rusia bertekuk lutut, tujuan itu tidak tercapai," ungkap Torrembini seperti dilansir RT.



" Eropa menderita lebih banyak dari Rusia, akibat sanksi tersebut – orang miskin menderita, pengusaha yang kehilangan bisnis mereka, pekerja kehilangan pekerjaan mereka, orang-orang kehilangan daya beli karena biaya energi yang tinggi," kata pelaku bisnis itu.

Menurut Torrembini, sudah saatnya bagi negara-negara dan pemerintah Barat "untuk mengambil langkah-langkah lain" alih-alih terus menjatuhkan sanksi. Ia menyarankan, untuk mencoba memulai dialog dengan Moskow.

"Tanpa dialog, masalah Ukraina ... tidak akan diselesaikan. Tanpa dialog, tidak akan terjadi apa-apa," tegasnya.



Torrembini mencatat, bahwa bisnis dapat menjadi salah satu jalan di mana strategi kerja sama baru dapat dibentuk antara Rusia dan Uni Eropa. Dia mengatakan, bagaimanapun, bahwa saat ini banyak perusahaan Eropa ditekan untuk tidak mengejar proyek dengan Rusia.

Namun, ia menambahkan, "menghentikan bisnis seperti menghentikan air dengan tangan Anda" dan berharap bahwa kerja sama bisnis tidak akan terhambat oleh agenda politik.

Sementara itu pada kesempatan berbeda di bulan September, lalu dimana Torrembini mengutarakan, bahwa hampir semua perusahaan Italia yang terpaksa meninggalkan pasar Rusia karena sanksi Barat, selama beberapa bulan terakhir berniat untuk kembali ke Moskow.

Dia menambahkan, bahwa sekitar 110 perusahaan dari Italia masih menjalankan kapasitas produksi di negara yang terkena sanksi tersebut, sementara 150 telah mempertahankan kehadirannya di Rusia.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1731 seconds (0.1#10.140)