Serangan Laut Merah Makan Korban, Tesla Dipaksa Berhenti Produksi 2 Minggu
Jum'at, 12 Januari 2024 - 13:13 WIB
BERLIN - Akibat teror Laut Merah , Tesla akan menghentikan sementara sebagian besar produksi mobil di pabrik yang berlokasi dekat Berlin dari 29 Januari hingga 11 Februari 2024, mendatang. Mengutip pernyataan resmi, pihak perusahaan menerangkan, keputusan ini karena kurangnya komponen akibat pergeseran rute pengiriman imbas serangan di Laut Merah.
Penghentian produksi parsial menjadi bukti bahwa krisis di Laut Merah mulai memukul ekonomi terbesar Eropa. Serangan terhadap kapal-kapal komersil yang melewati Laut Merah, dilakukan oleh militan Houthi Yaman sebagai bentuk dukungan terhadap militan Palestina Hamas yang memerangi Israel di Gaza.
Produsen kendaraan listrik asal AS (Amerika Serikat) itu menjadi perusahaan pertama yang mengungkapkan gangguan pada output mereka imbas serangan Laut Merah. Sementara itu Geely, produsen mobil terbesar kedua di China juga mengaku kena imbasnya, sedang peritel perabot rumah tangga asal Swedia, Ikea memperingatkan, adanya penundaan pengiriman.
"Konflik bersenjata di Laut Merah dan perubahan rute transportasi antara Eropa dan Asia melalui Tanjung Harapan juga berdampak pada produksi di Gruenheide," kata Tesla dalam sebuah pernyataan resminya dilansir Reuters.
"Waktu transportasi yang jauh lebih lama menciptakan kesenjangan dalam rantai pasokan," lanjutnya.
Analis memperkirakan, bahwa produsen mobil lainnya juga bakal merasakan efek yang sama dari konflik Laut Merah.
"Mengandalkan begitu banyak komponen utama dari Asia, dan khususnya China, menjadi titik lemah potensial dalam rantai pasokan pembuat mobil manapun. Tesla sangat bergantung pada China untuk komponen baterai, yang perlu diangkut ke Eropa melalui Laut Merah, menempatkan produksi berada dalam risiko," kata Sam Fiorani, wakil presiden di AutoForecast Solutions yang melacak rantai pasokan dan produksi otomotif.
Gangguan tersebut menambah tekanan pada Tesla, yang pada saat itu juga sedang berkonflik dengan serikat pekerja Swedia IF Metall terkait penandatanganan perjanjian perundingan bersama, memicu aksi mogok dari sejumlah serikat pekerja di seluruh wilayah Nordik.
Tesla mengungkapkan, dalam pernyataannya pada hari Kamis bahwa produksi akan dilanjutkan secara penuh pada 12 Februari. Namun mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang komponen mana yang hilang atau bagaimana cara untuk memulihkan produksi.
Penghentian produksi parsial menjadi bukti bahwa krisis di Laut Merah mulai memukul ekonomi terbesar Eropa. Serangan terhadap kapal-kapal komersil yang melewati Laut Merah, dilakukan oleh militan Houthi Yaman sebagai bentuk dukungan terhadap militan Palestina Hamas yang memerangi Israel di Gaza.
Baca Juga
Produsen kendaraan listrik asal AS (Amerika Serikat) itu menjadi perusahaan pertama yang mengungkapkan gangguan pada output mereka imbas serangan Laut Merah. Sementara itu Geely, produsen mobil terbesar kedua di China juga mengaku kena imbasnya, sedang peritel perabot rumah tangga asal Swedia, Ikea memperingatkan, adanya penundaan pengiriman.
"Konflik bersenjata di Laut Merah dan perubahan rute transportasi antara Eropa dan Asia melalui Tanjung Harapan juga berdampak pada produksi di Gruenheide," kata Tesla dalam sebuah pernyataan resminya dilansir Reuters.
"Waktu transportasi yang jauh lebih lama menciptakan kesenjangan dalam rantai pasokan," lanjutnya.
Analis memperkirakan, bahwa produsen mobil lainnya juga bakal merasakan efek yang sama dari konflik Laut Merah.
"Mengandalkan begitu banyak komponen utama dari Asia, dan khususnya China, menjadi titik lemah potensial dalam rantai pasokan pembuat mobil manapun. Tesla sangat bergantung pada China untuk komponen baterai, yang perlu diangkut ke Eropa melalui Laut Merah, menempatkan produksi berada dalam risiko," kata Sam Fiorani, wakil presiden di AutoForecast Solutions yang melacak rantai pasokan dan produksi otomotif.
Gangguan tersebut menambah tekanan pada Tesla, yang pada saat itu juga sedang berkonflik dengan serikat pekerja Swedia IF Metall terkait penandatanganan perjanjian perundingan bersama, memicu aksi mogok dari sejumlah serikat pekerja di seluruh wilayah Nordik.
Tesla mengungkapkan, dalam pernyataannya pada hari Kamis bahwa produksi akan dilanjutkan secara penuh pada 12 Februari. Namun mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang komponen mana yang hilang atau bagaimana cara untuk memulihkan produksi.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda