Gagal Capai Target, Setoran Hulu Migas Turun Jadi Rp227 Triliun di 2023
Sabtu, 13 Januari 2024 - 07:17 WIB
"Kemudian yang hijau exploration dan development jadi ini sebenarnya kalau besar, yang kita harapkan besar exploration dan development ini. Jadi kalau angkanya besar kita justru memang mengharapkan itu. Nah yang kita coba kendalikan dengan serius adalah di cost of production di warna ungu kemudian administrasi juga demikian kita kendalikan," sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Dwi juga mengakui bahwa tidak optimalnya salur gas lantaran disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti diberitakan sebelumnya, salur gas pada 2023 tercatat 5.378 Million Standard Cubic Feet per Day (mmscfd) atau Juta standar kaki kubik per hari atau lebih rendah jika dibandingkan target APBN 2023 yang sebesar 6.160 maka realisasi salur gas ini lebih rendah. Begitupula jika dibandingkan WP&B yang ditargetkan 5.569 mmscfd.
"Tidak optimalnya di dalam salur gas karena Jawa Timur kelebihan sedangkan pipa dari Semarang ke Cirebon masih belum tersambung. Kalau itu tersambung maka tentu saja kira-kira 100 juta kubik per hari dari Jawa Timur bisa mengalir ke Jawa Barat," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Dwi juga mengakui bahwa tidak optimalnya salur gas lantaran disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti diberitakan sebelumnya, salur gas pada 2023 tercatat 5.378 Million Standard Cubic Feet per Day (mmscfd) atau Juta standar kaki kubik per hari atau lebih rendah jika dibandingkan target APBN 2023 yang sebesar 6.160 maka realisasi salur gas ini lebih rendah. Begitupula jika dibandingkan WP&B yang ditargetkan 5.569 mmscfd.
"Tidak optimalnya di dalam salur gas karena Jawa Timur kelebihan sedangkan pipa dari Semarang ke Cirebon masih belum tersambung. Kalau itu tersambung maka tentu saja kira-kira 100 juta kubik per hari dari Jawa Timur bisa mengalir ke Jawa Barat," pungkasnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda