Merespons Tantangan Ekonomi Ramadhan

Kamis, 30 April 2020 - 18:43 WIB
Efek dari penerapan aturan itu memang tidak sedikit. Asosiasi Pengusaha Indonesia atawa Apindo mencatat tahun lalu ada perputaran uang Rp 10,3 triliun dari kawasan Jabodetabek ke daerah-daerah lain di Pulau Jawa. Kendati demikian, Apindo mendukung penuh keputusan itu mengingat semakin cepat wabah Covid-19 pulih, semakin lekas pula pemulihan perekonomian.

Bagi penulis, keputusan pemerintah justru berdampak positif kepada konsumsi masyarakat. Mengapa? Sederhana. Selama bertahun-tahun, ongkos transportasi selama mudik telah menggerus pendapatan warga baik dari kalangan PSN maupun swasta. Tahun ini, seiring larangan mudik, maka dana perjalanan dapat dialihkan untuk konsumsi.

Dampak dari shifting itu tentunya akan positif mengingat pertumbuhan ekonomi tahun ini dalam tantangan besar. Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun ini 2,3%atau jauh di bawah realisasi tahun lalu 5,02%.

Dengan peralihan ongkos transportasi, maka diharapkan konsumsi rumah tangga pada kuartal II mampu digenjot. Ini penting mengingat BPS pada tahun lalu mencatat, berdasarkan struktur PDB (Produk Domestik Bruto), pertumbuhan ekonomi masih ditopang konsumsi rumah tangga dengan persentase 55,76%.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More