Kemenhub Buka Suara Soal Bandara Dhoho Kediri yang Tak Kunjung Dioperasikan
Kamis, 18 Januari 2024 - 19:59 WIB
JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Perhubungan ( Kemenhub ), Adita Irawati buka suara soal Bandara Dhoho di Kediri , Jawa Timur yang hingga saat ini belum dioperasikan. Padahal sejak tahun 2020, Angkasa Pura sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Gudang Garam terkait rencana kerjasama pengelolaan Bandara Dhoho.
Adita menyebut, saat ini pembangunan fisik bandara sudah rampung seluruhnya, namun terkait belum dioperasikannya bandara tersebut lantaran belum ada maskapai yang punya relasi ke bandara tersebut.
"Sebenarnya tidak ada kendala, cuma kalau bandara mau operasional kan harus ada maskapainya. Maskapainya lagi persiapan. Mereka kalau mau buka rute harus ada tarif, rute, dan sebagainya. Jadi lebih kesana," ujar Adita saat ditemui di Gedung DPR, Kamis (18/1/2024).
Meski demikian, Adita menjelaskan secara bangunan fisik bandara Dhoho sudah sudah digunakan. Karena hanya tinggal menunggu maskpai membuka rute penerbangan ke bandara tersebut.
"Dari regulator pasti inginnya cepat langsung bisa optimal. Tapi kembali lagi kalau mau operasi ya harus ada maskapai yang bisa berjalan disitu," tutup Adita.
Adapun investor dari pembangunan Bandara Dhoho adalah PT Gudang Garam Tbk. Di mana nilai investasi bandara ini pun tak main-main yakni mencapai Rp9 triliun.
Bandara di Kediri ini menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN). Tidak hanya itu, Bandara Dhoho Kediri ini juga digadang menjadi gerbang alternatif menuju Jawa Timur selain dari Bandara Juanda Surabaya.
Secara geografis, Dhoho terletak di Desa Grogol, Kecamatan Grogol dan Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri. Jarak Desa Grogol ke Pusat Kota Kediri sekitar 13 kilometer (km) dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.
Sementara jarak dari Bandara Juanda Sidoarjo sekitar 120 km dengan waktu tempuh 1,5 hingga 2 jam perjalanan via jalan tol. Sedangkan jarak dari Bandara Abdul Rachman Saleh Malang sekitar 87 km dengan waktu tempuh perjalanan darat 3 hingga 4 jam.
Adita menyebut, saat ini pembangunan fisik bandara sudah rampung seluruhnya, namun terkait belum dioperasikannya bandara tersebut lantaran belum ada maskapai yang punya relasi ke bandara tersebut.
"Sebenarnya tidak ada kendala, cuma kalau bandara mau operasional kan harus ada maskapainya. Maskapainya lagi persiapan. Mereka kalau mau buka rute harus ada tarif, rute, dan sebagainya. Jadi lebih kesana," ujar Adita saat ditemui di Gedung DPR, Kamis (18/1/2024).
Meski demikian, Adita menjelaskan secara bangunan fisik bandara Dhoho sudah sudah digunakan. Karena hanya tinggal menunggu maskpai membuka rute penerbangan ke bandara tersebut.
"Dari regulator pasti inginnya cepat langsung bisa optimal. Tapi kembali lagi kalau mau operasi ya harus ada maskapai yang bisa berjalan disitu," tutup Adita.
Adapun investor dari pembangunan Bandara Dhoho adalah PT Gudang Garam Tbk. Di mana nilai investasi bandara ini pun tak main-main yakni mencapai Rp9 triliun.
Bandara di Kediri ini menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN). Tidak hanya itu, Bandara Dhoho Kediri ini juga digadang menjadi gerbang alternatif menuju Jawa Timur selain dari Bandara Juanda Surabaya.
Secara geografis, Dhoho terletak di Desa Grogol, Kecamatan Grogol dan Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri. Jarak Desa Grogol ke Pusat Kota Kediri sekitar 13 kilometer (km) dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.
Sementara jarak dari Bandara Juanda Sidoarjo sekitar 120 km dengan waktu tempuh 1,5 hingga 2 jam perjalanan via jalan tol. Sedangkan jarak dari Bandara Abdul Rachman Saleh Malang sekitar 87 km dengan waktu tempuh perjalanan darat 3 hingga 4 jam.
(akr)
tulis komentar anda