Aset Rusia Dibekukan Barat, Sekutu AS Terancam Kehilangan Rp4.664 T

Rabu, 24 Januari 2024 - 10:29 WIB
Penyitaan aset Rusia yang saat ini dibekukan oleh Barat, diyakini dapat menyebabkan kerugian finansial besar-besaran pada Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mencapai Rp4.664 triliun. Foto/Dok
MOSKOW - Penyitaan aset Rusia yang saat ini dibekukan oleh sanksi Barat , diyakini dapat menyebabkan kerugian finansial besar-besaran pada Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Hal ini dilaporkan RIA Novosti pada akhir pekan lalu.

Sejumlah negara, termasuk AS, Inggris, Prancis dan Jerman, masih memiliki investasi signifikan di Rusia yang bisa saja hilang.

Total investasi asing langsung (FDI) dalam ekonomi Rusia oleh Uni Eropa, G7, Australia, dan Swiss berjumlah USD288 miliar pada akhir 2022, mengutip statistik yang dikumpulkan Rusia. Jumlah tersebut kira-kira sama dengan USD300 miliar atau setara Rp4.664 triliun (Kurs Rp15.546 per USD) dana Rusia yang dibekukan serta bakal disita.





Sekitar USD300 miliar cadangan Rusia tetap dibekukan di Barat, dimana lebih dari USD200 miliar di antaranya dipegang oleh Uni Eropa, sementara sisanya berada di AS. Sementara itu sebagian besar aset AS dan sekutunya mungkin hilang jika mereka melanjutkan rencana penyitaan.

Secara total, anggota blok itu memiliki aset senilai USD223,3 miliar di Rusia pada akhir 2022, menurut kantor berita tersebut. Tercatat lebih dari USD98 miliar secara resmi dipegang oleh Siprus, dengan Belanda berada di urutan kedua dengan aset USD50,1 miliar.

Jerman memiliki USD17,3 miliar yang diinvestasikan dalam ekonomi Rusia, sementara Prancis dan Italia masing-masing memiliki USD16,6 miliar dan USD12,9 miliar, kata kantor RIA Novosti. Pada akhir 2021, investasi Inggris di Rusia berjumlah USD18,9 miliar.

Selanjutnya ada Swiss yang tampaknya menjadi investor utama lainnya dalam ekonomi Rusia dengan investasi mencapai USD28,5 miliar. Sementara AS sendiri memiliki aset di Rusia senilai USD9,6 miliar, menurut kantor berita itu. RIA tidak mengungkapkan bagaimana mereka memperoleh perkiraan tersebut.

Di sisi lain Bank sentral Rusia memberikan angka FDI yang sedikit berbeda per 1 Januari 2022. Diperkirakan angka investasi untuk Siprus lebih dari USD182 miliar dan menyebut Belanda, Luksemburg, Jerman, dan Prancis di antara investor Uni Eropa teratas, dengan aset bernilai antara USD23 miliar dan USD36 miliar.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More