Menipu Perusahan Sekuritas Bareng Pacar, Miliarder Inggris Joe Lewis Untung Jutaan Dolar AS
Kamis, 25 Januari 2024 - 16:07 WIB
LONDON - Miliarder Inggris Joe Lewis yang juga pemilik klub sepak bola Tottenham Hotspur mengaku bersalah atas tuduhan insider trading . Lewis yang berusia 86 tahun diduga berbagi informasi rahasia tentang perusahaan tempat dia berinvestasi kepada asisten pribadi, pacar, dan pilotnya.
Pihak berwenang AS mengatakan, bahwa penipuan itu menghasilkan keuntungan jutaan dolar. Jaksa penuntut mengatakan, bocoran investasi dari Lewis tersebut, memungkinkan teman dan rekannya meraup untung jutaan.
Lewis mengaku bersalah atas konspirasi dan dua tuduhan penipuan sekuritas sebagai bagian dari kesepakatan dengan jaksa. Lewis mendirikan perusahaan investasi Tavistock Group, yang memiliki saham kepemilikan di sejumlah perusahaan pada bidang properti, olahraga, keuangan, energi, dan teknologi.
Miliarder asal Inggris tercatat berada di peringkat ke-39 dalam Daftar Orang Terkaya versi Sunday Times 2023, dengan perkiraan kekayaan lebih dari £ 5 miliar atau USD6.4 miliar.
Dia ditangkap pada Juli 2023 dan didakwa dengan 16 tuduhan penipuan sekuritas dan tiga tuduhan konspirasi. Jaksa menuduh bahwa antara periode 2013 dan 2021, ia menyalahgunakan aksesnya ke ruang dewan perusahaan dan meneruskan informasi orang dalam ke rekannya.
Pengacara AS, Damian Williams mengatakan, kontak-kontak (teman dan rekannya) itu menghasilkan jutaan dolar di pasar saham. Dalam satu contoh menurut dakwaan, Lewis mengatakan, kepada pacarnya untuk berinvestasi di perusahaan biotek pada Juli 2019, sebelum hasil uji klinis oleh perusahaan diumumkan.
Dia kemudian diduga memakai rekening banknya sendiri dan menggunakan USD700.000 untuk berinvestasi ke perusahaan, yang akhirnya menghasilkan keuntungan sebesar USD849.000.
Dalam contoh lain, Lewis diduga mengirim uang kepada pilot pribadinya Patrick O'Connor dan Bryan Waugh masing-masing USD500.000 untuk membeli saham di sebuah perusahaan, setelah memberi tahu mereka informasi rahasia.
Ini bukan kali pertama miliarder tersebut terjerat hukum. Jaksa penuntut pun mengatakan, Lewis terlibat dalam berbagai skema melanggar undang-undang sekuritas, termasuk dengan mengirimkan pengajuan palsu ke Securities and Exchange Commission pada periode 2013 hingga 2021.
Lewis merupakan pendiri Tavistock Group, yang memiliki lebih dari 200 investasi di 13 negara, menurut situs webnya. Menurut Forbes, kekayaan milinya mencapai lebih dari USD6 miliar.
Pihak berwenang AS mengatakan, bahwa penipuan itu menghasilkan keuntungan jutaan dolar. Jaksa penuntut mengatakan, bocoran investasi dari Lewis tersebut, memungkinkan teman dan rekannya meraup untung jutaan.
Baca Juga
Lewis mengaku bersalah atas konspirasi dan dua tuduhan penipuan sekuritas sebagai bagian dari kesepakatan dengan jaksa. Lewis mendirikan perusahaan investasi Tavistock Group, yang memiliki saham kepemilikan di sejumlah perusahaan pada bidang properti, olahraga, keuangan, energi, dan teknologi.
Miliarder asal Inggris tercatat berada di peringkat ke-39 dalam Daftar Orang Terkaya versi Sunday Times 2023, dengan perkiraan kekayaan lebih dari £ 5 miliar atau USD6.4 miliar.
Dia ditangkap pada Juli 2023 dan didakwa dengan 16 tuduhan penipuan sekuritas dan tiga tuduhan konspirasi. Jaksa menuduh bahwa antara periode 2013 dan 2021, ia menyalahgunakan aksesnya ke ruang dewan perusahaan dan meneruskan informasi orang dalam ke rekannya.
Pengacara AS, Damian Williams mengatakan, kontak-kontak (teman dan rekannya) itu menghasilkan jutaan dolar di pasar saham. Dalam satu contoh menurut dakwaan, Lewis mengatakan, kepada pacarnya untuk berinvestasi di perusahaan biotek pada Juli 2019, sebelum hasil uji klinis oleh perusahaan diumumkan.
Dia kemudian diduga memakai rekening banknya sendiri dan menggunakan USD700.000 untuk berinvestasi ke perusahaan, yang akhirnya menghasilkan keuntungan sebesar USD849.000.
Dalam contoh lain, Lewis diduga mengirim uang kepada pilot pribadinya Patrick O'Connor dan Bryan Waugh masing-masing USD500.000 untuk membeli saham di sebuah perusahaan, setelah memberi tahu mereka informasi rahasia.
Ini bukan kali pertama miliarder tersebut terjerat hukum. Jaksa penuntut pun mengatakan, Lewis terlibat dalam berbagai skema melanggar undang-undang sekuritas, termasuk dengan mengirimkan pengajuan palsu ke Securities and Exchange Commission pada periode 2013 hingga 2021.
Lewis merupakan pendiri Tavistock Group, yang memiliki lebih dari 200 investasi di 13 negara, menurut situs webnya. Menurut Forbes, kekayaan milinya mencapai lebih dari USD6 miliar.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda