Di Hadapan Lautan Pendukung, Ganjar Tegaskan Komitmen Sejahterakan Petani Sawit
Minggu, 28 Januari 2024 - 17:52 WIB
JAKARTA - Lapangan Astaka Pancing, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut) menjadi saksi atas berkumpulnya lautan manusia menyambut Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo , yang juga diusung oleh Partai Perindo, Minggu (28/1/24). Pekik dukungan digaungkan sebagai simbol kerinduan masyarakat terhadap calon pemimpin terbaik.
Di hadapan ratusan ribu masyarakat pada acara "Kampanye Akbar", eks Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menyatakan tata kelola industri kelapa sawit serta kesejahteraan para petani menjadi salah satu perhatian Ganjar-Mahfud.
Berdasarkan dialog bersama petani sawit, terdapat tiga poin yang dibutuhkan penyelesaian untuk mewujudkan Indonesia sebagai produsen sawit terbesar di dunia dan naik kelas. Pertama, implementasi tentang pemanfaatan undang-undang reformasi agraria harus dijalankan secara optimal, serta membereskan masalah kepastian lahan sawit.
"Kami juga mendapatkan masukan dari para petani sawit mereka berharap reforma agraria jalan, memastikan status tanahnya, sehingga tidak berkonflik berkepanjangan," jelas Ganjar kepada awak media usai ditemui di Istana Maimun, Kota Medan, Sumut.
Kedua adalah memproteksi harga tandan buah segar (TBS) untuk mencegah penurunan harga yang dilakukan secara sepihak oleh perusahaan perkebunan pemilik pabrik kelapa sawit (PKS). Selain itu, perlindungan memang sudah menjadi kewajiban pemerintah bersamaan dengan pemberdayaan masyarakat. Ketiga, tata kelola industri kelapa sawit perlu digenjot.
Caranya, lanjut Ganjar, melalui penyempurnaan data perkebunan, pembangunan infrastruktur, penguatan kordinasi antar kementerian/lembaga, termasuk pembentukan badan sawit di bawah presiden. "Lalu yang kedua memastikan TBS-nya betul-betul harganya bisa stabil, dan yang terakhir adalah cara pengelolaan atau tata kelola sawit yang mereka berharap ada badan sawit yang bisa di bawah presiden," ungkap dia.
Dari ketiga poin itulah, Ganjar-Mahfud bakal meningkatkan kemudahan berusaha, memperhatikan nasib para petani sawit, serta mengakselerasi usaha perkebunan sebagai salah satu sektor utama perekonomian nasional sebagaimana tertuang dalam program unggulan Ganjar-Mahfud.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan) mengestimasikan luasperkebunankelapa sawitIndonesia mencapai 16,83 juta hektare (ha) pada 2023.Provinsi Sumatra Utara menjadi wilayah terbesar ketiga kelapa sawit dengan luas perkebunan 2,01 juta ha. "Ini isu-isu penting yang hari ini ada di Sumatra Utara (dan harus diselesaikan)," tukas dia.
Di hadapan ratusan ribu masyarakat pada acara "Kampanye Akbar", eks Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menyatakan tata kelola industri kelapa sawit serta kesejahteraan para petani menjadi salah satu perhatian Ganjar-Mahfud.
Berdasarkan dialog bersama petani sawit, terdapat tiga poin yang dibutuhkan penyelesaian untuk mewujudkan Indonesia sebagai produsen sawit terbesar di dunia dan naik kelas. Pertama, implementasi tentang pemanfaatan undang-undang reformasi agraria harus dijalankan secara optimal, serta membereskan masalah kepastian lahan sawit.
"Kami juga mendapatkan masukan dari para petani sawit mereka berharap reforma agraria jalan, memastikan status tanahnya, sehingga tidak berkonflik berkepanjangan," jelas Ganjar kepada awak media usai ditemui di Istana Maimun, Kota Medan, Sumut.
Kedua adalah memproteksi harga tandan buah segar (TBS) untuk mencegah penurunan harga yang dilakukan secara sepihak oleh perusahaan perkebunan pemilik pabrik kelapa sawit (PKS). Selain itu, perlindungan memang sudah menjadi kewajiban pemerintah bersamaan dengan pemberdayaan masyarakat. Ketiga, tata kelola industri kelapa sawit perlu digenjot.
Caranya, lanjut Ganjar, melalui penyempurnaan data perkebunan, pembangunan infrastruktur, penguatan kordinasi antar kementerian/lembaga, termasuk pembentukan badan sawit di bawah presiden. "Lalu yang kedua memastikan TBS-nya betul-betul harganya bisa stabil, dan yang terakhir adalah cara pengelolaan atau tata kelola sawit yang mereka berharap ada badan sawit yang bisa di bawah presiden," ungkap dia.
Dari ketiga poin itulah, Ganjar-Mahfud bakal meningkatkan kemudahan berusaha, memperhatikan nasib para petani sawit, serta mengakselerasi usaha perkebunan sebagai salah satu sektor utama perekonomian nasional sebagaimana tertuang dalam program unggulan Ganjar-Mahfud.
Baca Juga
Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan) mengestimasikan luasperkebunankelapa sawitIndonesia mencapai 16,83 juta hektare (ha) pada 2023.Provinsi Sumatra Utara menjadi wilayah terbesar ketiga kelapa sawit dengan luas perkebunan 2,01 juta ha. "Ini isu-isu penting yang hari ini ada di Sumatra Utara (dan harus diselesaikan)," tukas dia.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda