Bloomberg Masuk, Tender di Pertamina Kian Transparan
Rabu, 12 Agustus 2020 - 12:55 WIB
JAKARTA - PT Pertamina mengadopsi solusi perdagangan elektronik komoditas Bloomberg (RFQC) untuk mengelola berbagai kebutuhan hedging atau lindung nilai minyak mentah dan bensin milik Pertamina.
Dampak pandemi membuat Pertamina berencana memangkas biaya operasional sebesar 30% di tahun 2020. Perusahaan ini mengadopsi RFQC dan memanfaatkan teknologi terskalakan untuk mengunci pendapatan di masa mendatang melalui program komoditas lindung nilai.
Dengan tersedianya catatan perdagangan lengkap secara elektronik di Bloomberg, Pertamina dapat dengan mudah mengumumkan pemenang tender kepada semua peserta, dan pihak rekanan dapat memberikan tawaran harga dan bertransaksi dengan lebih efisien dalam lingkungan yang aman. ( Baca juga:ASN Ditjen Imigrasi Positif Corona, Kantor Kemenkumham Ditutup Seminggu )
“Mengingat kondisi pengoperasian yang sulit, secara proaktif pengelolaan biaya bahan bakar melalui hedging akan membantu kami mencapai penghematan biaya dan menjadi lebih efisien secara operasional,” ungkap Fajriyah Usman, Vice President, Corporate Communication PT Pertamina (Persero), dalam siaran persnya, Rabu (12/8/2020).
“Kolaborasi kami dengan Bloomberg juga mengizinkan kami mengelola seluruh proses tender dengan mitra global kami secara transparan. Bloomberg memberikan sistem teknologi yang kuat dan tangguh, memungkinkan kami dapat terus beroperasi dari jarak jauh,” kata Fajriyah.
Steven Yankelson, Head of Bloomberg ASEAN menambahkan, pihaknya berkomitmen penuh untuk mendukung Pertamina pada periode ini. "Pertamina terus melakukan investasi yang strategis di bidang teknologi yang akan menempatkan mereka di posisi berkembang, ketika kondisi pasar membaik,” kata Seven.
Bloomberg RFQC adalah solusi elektronik bebas biaya komisi untuk transaksi komoditas dan lindung nilai. Solusi ini tersedia untuk para pelanggan Terminal Bloomberg, sebuah solusi yang memungkinkan perusahaan untuk menerima dan mencatat harga secara real-time dari peserta tender pilihan. Pun mengeksekusi dan mengkonfirmasi perdagangan, dan mengintegrasikan detail dengan mulus ke dalam manajemen pesanan, manajemen risiko, dan sistem back office.
Dampak pandemi membuat Pertamina berencana memangkas biaya operasional sebesar 30% di tahun 2020. Perusahaan ini mengadopsi RFQC dan memanfaatkan teknologi terskalakan untuk mengunci pendapatan di masa mendatang melalui program komoditas lindung nilai.
Dengan tersedianya catatan perdagangan lengkap secara elektronik di Bloomberg, Pertamina dapat dengan mudah mengumumkan pemenang tender kepada semua peserta, dan pihak rekanan dapat memberikan tawaran harga dan bertransaksi dengan lebih efisien dalam lingkungan yang aman. ( Baca juga:ASN Ditjen Imigrasi Positif Corona, Kantor Kemenkumham Ditutup Seminggu )
“Mengingat kondisi pengoperasian yang sulit, secara proaktif pengelolaan biaya bahan bakar melalui hedging akan membantu kami mencapai penghematan biaya dan menjadi lebih efisien secara operasional,” ungkap Fajriyah Usman, Vice President, Corporate Communication PT Pertamina (Persero), dalam siaran persnya, Rabu (12/8/2020).
“Kolaborasi kami dengan Bloomberg juga mengizinkan kami mengelola seluruh proses tender dengan mitra global kami secara transparan. Bloomberg memberikan sistem teknologi yang kuat dan tangguh, memungkinkan kami dapat terus beroperasi dari jarak jauh,” kata Fajriyah.
Steven Yankelson, Head of Bloomberg ASEAN menambahkan, pihaknya berkomitmen penuh untuk mendukung Pertamina pada periode ini. "Pertamina terus melakukan investasi yang strategis di bidang teknologi yang akan menempatkan mereka di posisi berkembang, ketika kondisi pasar membaik,” kata Seven.
Bloomberg RFQC adalah solusi elektronik bebas biaya komisi untuk transaksi komoditas dan lindung nilai. Solusi ini tersedia untuk para pelanggan Terminal Bloomberg, sebuah solusi yang memungkinkan perusahaan untuk menerima dan mencatat harga secara real-time dari peserta tender pilihan. Pun mengeksekusi dan mengkonfirmasi perdagangan, dan mengintegrasikan detail dengan mulus ke dalam manajemen pesanan, manajemen risiko, dan sistem back office.
(uka)
tulis komentar anda