Buang Konsep Usang, Pertamina Siap Permak SPBU Jadi Lebih Modern
Rabu, 12 Agustus 2020 - 13:29 WIB
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) meluncurkan konsep baru Bright Store dalam rangka meningkatkan kualitas dan layanan kepada pelanggan di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dengan mengusung konsep menjadi rumah kedua bagi pelanggan di dalam perjalanan. Konsep baru tersebut di tahap awal akan diluncurkan pada 10 titik Bright Store.
Pj. Direktur utama Pertamina Retail Iin Febrian mengatakan, konsep baru Bright Store dibuat untuk merespons perubahan bisnis dan perilaku pelanggan. Bright Store dibangun lebih modern dari sebelumnya, dengan menyediakan makanan dan minuman siap saji. Selain itu Bright Store juga menjual produk-produk makanan dari UMKM dengan konsep yang baru ini.
"Adanya konsep baru ini membuat Bright Store lebih modern dan nyaman dilihat dari desain, penerangannya. Ini menjawab keinginan dan kebutuhan masyarakat luas khususnya generasi saat ini," ujarnya pada Grand Opening "New Bright Store" di Jakarta, Rabu (12/8/2020).
(Baca Juga: Baru Tahu Kan? SPBU Mini Pertamina Ternyata Tahan Ledakan Lho)
Iin melanjutkan, hingga saat ini, Pertamina Ritel baru memiliki 190 gerai Bright Store. Jumlah ini akan terus ditambah hingga 3.000 gerai pada tahun 2025. "Kami tidak mengelola sendiri. Tentunya kami akan berkolaborasi dengan banyak pihak, kami komunikasikan kepada masyarakat, mitra strategis untuk bermitra," tuturnya.
Menurut dia, pengembangan bisnis ritel non-fuel Pertamina masih terbuka lebar sehingga pihaknya cukup agresif untuk mengembangkan gerai. Apalagi pelanggan yang datang ke SPBU selama pandemi Covid-19 ini masih terbilang cukup banyak dibanding pengunjung mall atau pengguna pesawat.
"Tantangannya adalah bagaimana mengembangkan potensi pendapatan non-fuel di SPBU. Saat ini kontribusi pendapatan non-fuel baru sebesar 3-4%," ungkapnya.
Iin menargetkan pada lima tahun ke depan, 30% pendapatan SPBU akan berasal dari non-fuel. Peluang ini dinilai cukup besar, tidak hanya dari sektor ritel yang menjual produk makanan dan minuman tetapi bisa menarik ritel lain. "Peluangnya sangat besar. Tidak hanya dari store, tapi juga iklan dari automotif seperti ganti oli, spare part, apotek-apotek di SPBU," tuturnya.
(Baca Juga: Diadang Pandemi, Target Digitalisasi SPBU Terpaksa Mundur)
CEO PT Pertamina Patra Niaga (Commercial & Trading Subholding) Mas’ud Khamid mengatakan, potensi peluang bisnis yang bisa dikembangkan di SPBU-SPBU Pertamina masih sangat besar. Selain untuk meningkatkan pelayanan, konsep baru Bright Store ini menjadi strategi dalam menangkap peluang bisnis di luar penjualan bahan bakar minyak dan gas.
"Ini potensinya luar biasa kalau dikembangkan dengan baik. Kita akan lebih agresif membuka gerai melalui channel SPBU," tuturnya.
Pj. Direktur utama Pertamina Retail Iin Febrian mengatakan, konsep baru Bright Store dibuat untuk merespons perubahan bisnis dan perilaku pelanggan. Bright Store dibangun lebih modern dari sebelumnya, dengan menyediakan makanan dan minuman siap saji. Selain itu Bright Store juga menjual produk-produk makanan dari UMKM dengan konsep yang baru ini.
"Adanya konsep baru ini membuat Bright Store lebih modern dan nyaman dilihat dari desain, penerangannya. Ini menjawab keinginan dan kebutuhan masyarakat luas khususnya generasi saat ini," ujarnya pada Grand Opening "New Bright Store" di Jakarta, Rabu (12/8/2020).
(Baca Juga: Baru Tahu Kan? SPBU Mini Pertamina Ternyata Tahan Ledakan Lho)
Iin melanjutkan, hingga saat ini, Pertamina Ritel baru memiliki 190 gerai Bright Store. Jumlah ini akan terus ditambah hingga 3.000 gerai pada tahun 2025. "Kami tidak mengelola sendiri. Tentunya kami akan berkolaborasi dengan banyak pihak, kami komunikasikan kepada masyarakat, mitra strategis untuk bermitra," tuturnya.
Menurut dia, pengembangan bisnis ritel non-fuel Pertamina masih terbuka lebar sehingga pihaknya cukup agresif untuk mengembangkan gerai. Apalagi pelanggan yang datang ke SPBU selama pandemi Covid-19 ini masih terbilang cukup banyak dibanding pengunjung mall atau pengguna pesawat.
"Tantangannya adalah bagaimana mengembangkan potensi pendapatan non-fuel di SPBU. Saat ini kontribusi pendapatan non-fuel baru sebesar 3-4%," ungkapnya.
Iin menargetkan pada lima tahun ke depan, 30% pendapatan SPBU akan berasal dari non-fuel. Peluang ini dinilai cukup besar, tidak hanya dari sektor ritel yang menjual produk makanan dan minuman tetapi bisa menarik ritel lain. "Peluangnya sangat besar. Tidak hanya dari store, tapi juga iklan dari automotif seperti ganti oli, spare part, apotek-apotek di SPBU," tuturnya.
(Baca Juga: Diadang Pandemi, Target Digitalisasi SPBU Terpaksa Mundur)
CEO PT Pertamina Patra Niaga (Commercial & Trading Subholding) Mas’ud Khamid mengatakan, potensi peluang bisnis yang bisa dikembangkan di SPBU-SPBU Pertamina masih sangat besar. Selain untuk meningkatkan pelayanan, konsep baru Bright Store ini menjadi strategi dalam menangkap peluang bisnis di luar penjualan bahan bakar minyak dan gas.
"Ini potensinya luar biasa kalau dikembangkan dengan baik. Kita akan lebih agresif membuka gerai melalui channel SPBU," tuturnya.
(fai)
tulis komentar anda