Biang Kerok Krisis Properti China, Evergrande Bakal Dibubarkan
Rabu, 31 Januari 2024 - 08:51 WIB
"Saat ini, sistem manajemen dan operasi Hengda Real Estate Group dan anak perusahaan domestik dan luar negeri lainnya sebagai badan hukum independen tetap tidak berubah," katanya kepada 21st Century Business Herald.
Hal itu dikarenakan sistem hukum Hong Kong dan China tetap berbeda, meskipun Beijing telah meningkatkan kontrolnya atas bekas koloni Inggris tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
"Perintah likuidasi ini akan memiliki dampak langsung yang sangat terbatas pada operasi atau aset Evergrande di darat," kata Brock Silvers, kepala investasi Kaiyuan Capital yang berbasis di Hong Kong.
Para pengembang di Tiongkok menghadapi kewajiban jatuh tempo senilai USD100 miliar tahun ini dan badan-badan pembiayaan pemerintah daerah juga memiliki utang jatuh tempo senilai USD650 miliar. Sementara, krisis real estat telah mulai merembet ke sistem keuangan yang lebih luas karena eksposur bank-bank bayangan ke sektor tersebut.
Hal itu dikarenakan sistem hukum Hong Kong dan China tetap berbeda, meskipun Beijing telah meningkatkan kontrolnya atas bekas koloni Inggris tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
"Perintah likuidasi ini akan memiliki dampak langsung yang sangat terbatas pada operasi atau aset Evergrande di darat," kata Brock Silvers, kepala investasi Kaiyuan Capital yang berbasis di Hong Kong.
Para pengembang di Tiongkok menghadapi kewajiban jatuh tempo senilai USD100 miliar tahun ini dan badan-badan pembiayaan pemerintah daerah juga memiliki utang jatuh tempo senilai USD650 miliar. Sementara, krisis real estat telah mulai merembet ke sistem keuangan yang lebih luas karena eksposur bank-bank bayangan ke sektor tersebut.
(nng)
tulis komentar anda