Masih Diuji, Sistem Pembayaran Tol Nirsentuh Belum Dapat Restu BI
Minggu, 04 Februari 2024 - 14:28 WIB
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) tengah mengupayakan transformasi sistem pembayaran di gerbang tol menjadi nirsentuh . Sistem pembayaran tol baru ini diklaim akan meningkatkan efisiensi dan mengurangi antrean kendaraan di gardu tol.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian mengatakan saat ini pihaknya masih dalam proses untuk mendapatkan perizinan dari Bank Indonesia (BI) untuk menerapkan sistem nirsentuh tersebut.
"Teknologi itu perlu ada puluhan skenario yang perlu kita uji dan berjalan, dan juga kita sedang mengevaluasi izin ke Bank Indonesia," ujar Hedy, dikutip Minggu (4/2/2024).
Penerapan tol nirsentuh atau MLFF (Multi Lane Free Flow) menggunakan teknologi GNSS (Global Navigation Satellite System). Teknologi ini didatangkan langsung dari Hungaria yang diprakarsai oleh PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), anak usaha Roatex Ltd,.
Mengenai sistem ini, Kepala Bidang Sistem Informasi Layanan Jalan Tol, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Ali Rachmadi menjelaskan, pengendara nantinya tidak perlu lagi melakukan transaksi di gardu tol. Transaksi dilakukan lewat aplikasi bernama CANTAS di smartphone.
Caranya, GPS akan menentukan lokasi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system. Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif. Selanjutnya, saldo yang terdapat platform CANTAS bakal terpotong secara otomatis.
Dengan sistem ini, uang hasil transaksi pembayaran tol ini akan melewati aplikasi CANTAS dan tidak langsung masuk ke Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Transaksi model baru inilah yang tengah menunggu persetujuan BI, disamping uji coba aspek teknis lainnya.
"Secara umum tahapan menuju implementasi sistem MLFF terbagi menjadi 2 tahap yakni masa transisi 2024-2027, dan implementasi sistem full MLFF diperkirakan 2027-2028," jelas Ali.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian mengatakan saat ini pihaknya masih dalam proses untuk mendapatkan perizinan dari Bank Indonesia (BI) untuk menerapkan sistem nirsentuh tersebut.
"Teknologi itu perlu ada puluhan skenario yang perlu kita uji dan berjalan, dan juga kita sedang mengevaluasi izin ke Bank Indonesia," ujar Hedy, dikutip Minggu (4/2/2024).
Baca Juga
Penerapan tol nirsentuh atau MLFF (Multi Lane Free Flow) menggunakan teknologi GNSS (Global Navigation Satellite System). Teknologi ini didatangkan langsung dari Hungaria yang diprakarsai oleh PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), anak usaha Roatex Ltd,.
Mengenai sistem ini, Kepala Bidang Sistem Informasi Layanan Jalan Tol, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Ali Rachmadi menjelaskan, pengendara nantinya tidak perlu lagi melakukan transaksi di gardu tol. Transaksi dilakukan lewat aplikasi bernama CANTAS di smartphone.
Caranya, GPS akan menentukan lokasi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system. Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif. Selanjutnya, saldo yang terdapat platform CANTAS bakal terpotong secara otomatis.
Dengan sistem ini, uang hasil transaksi pembayaran tol ini akan melewati aplikasi CANTAS dan tidak langsung masuk ke Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Transaksi model baru inilah yang tengah menunggu persetujuan BI, disamping uji coba aspek teknis lainnya.
"Secara umum tahapan menuju implementasi sistem MLFF terbagi menjadi 2 tahap yakni masa transisi 2024-2027, dan implementasi sistem full MLFF diperkirakan 2027-2028," jelas Ali.
(fjo)
tulis komentar anda