Bos Ritel Buka-bukaan Pasokan Beras di Pasar Modern, Bagaimana Saat Ramadan?
Jum'at, 16 Februari 2024 - 17:41 WIB
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia ( Aprindo ) mencatat pasokan beras di pasar ritel modern belum begitu aman saat ini, meski stok beras di Perum Bulog bisa memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Ramadhan mendatang.
Ketua Aprindo, Roy Nicholas Mandey mengatakan, pengiriman beras dari gudang Bulog ke distributor center peritel masih dalam proses. Sehingga, belanja beras di pasar ritel belum masuk kategori aman atau belanja normal.
“Saat ini dalam proses menuju belanja wajar atau belanja normal atau situasi yang kita sebut sebagai aman karena memang masih dalam berproses (pengiriman beras) karena perlu pengiriman dari gudang, sumber Bulog. Kemudian kepada distributor center peritel, lalu kirim ke toko-toko yang ada di pelosok daerah, nah itu namanya berproses,” ujar Roy saat Market Review IDX Channel, Jumat (16/2/2024).
Kendati stok beras di pasar ritel masih terbatas, Roy memastikan, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog menjamin adanya ketersediaan pangan dasar. Karena itu, selama periode Ramadan 2024 diyakini tidak terjadi kelangkaan beras.
“Tetapi kebutuhannya sudah disanggupi, sudah dapat dijamin, tercukupi, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” paparnya.
“Masyarakat tidak perlu bingung lagi karena sudah ada langkah-langkah yang kami apresiasi, langkah cepat dari Bapanas dan Bulog sehingga ini dapat terealisasi sedemikian rupa bagi kebutuhan pokok masyarakat,” beber dia.
Di lain sisi, Aprindo memandang pasokan beras di pasaran memang menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah dan pelaku usaha, terutama saat Ramadan dan Lebaran tahun ini. Menurutnya, perlu langkah-langkah strategis agar bisa menjaga ketersediaan beras.
“Tentunya menjadi PR bersama antara pemerintah dan pelaku usaha untuk bersiap menyambut ramadhan di pertengahan Maret akan datang,” ucap Roy.
“Dalam berbagai kesempatan kita menyampaikan dan mengingatkan peran dari pelaku usaha, tentunya mengingatkan kepada pemerintah untuk berupaya menjaga ketersediaan pangan,” lanjut dia.
Ketua Aprindo, Roy Nicholas Mandey mengatakan, pengiriman beras dari gudang Bulog ke distributor center peritel masih dalam proses. Sehingga, belanja beras di pasar ritel belum masuk kategori aman atau belanja normal.
“Saat ini dalam proses menuju belanja wajar atau belanja normal atau situasi yang kita sebut sebagai aman karena memang masih dalam berproses (pengiriman beras) karena perlu pengiriman dari gudang, sumber Bulog. Kemudian kepada distributor center peritel, lalu kirim ke toko-toko yang ada di pelosok daerah, nah itu namanya berproses,” ujar Roy saat Market Review IDX Channel, Jumat (16/2/2024).
Kendati stok beras di pasar ritel masih terbatas, Roy memastikan, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog menjamin adanya ketersediaan pangan dasar. Karena itu, selama periode Ramadan 2024 diyakini tidak terjadi kelangkaan beras.
“Tetapi kebutuhannya sudah disanggupi, sudah dapat dijamin, tercukupi, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” paparnya.
“Masyarakat tidak perlu bingung lagi karena sudah ada langkah-langkah yang kami apresiasi, langkah cepat dari Bapanas dan Bulog sehingga ini dapat terealisasi sedemikian rupa bagi kebutuhan pokok masyarakat,” beber dia.
Di lain sisi, Aprindo memandang pasokan beras di pasaran memang menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah dan pelaku usaha, terutama saat Ramadan dan Lebaran tahun ini. Menurutnya, perlu langkah-langkah strategis agar bisa menjaga ketersediaan beras.
“Tentunya menjadi PR bersama antara pemerintah dan pelaku usaha untuk bersiap menyambut ramadhan di pertengahan Maret akan datang,” ucap Roy.
“Dalam berbagai kesempatan kita menyampaikan dan mengingatkan peran dari pelaku usaha, tentunya mengingatkan kepada pemerintah untuk berupaya menjaga ketersediaan pangan,” lanjut dia.
(akr)
tulis komentar anda