Cegah Mahasiswa Kesandung Investasi Ilegal, OJK dan APRDI Beri Edukasi Seputar Pasar Modal
Kamis, 29 Februari 2024 - 19:52 WIB
MALANG - Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI) bersama Otoritas Jasa Keuangan atau OJK memberikan edukasi dan literasi kepada ribuan mahasiswa di Malang, dalam bentuk seminar pasar modal . Seminar tersebut berlangsung di Universitas Brawijaya (UB) dan diikuti beberapa perusahaan penyedia investasi dan reksa dana, termasuk di antaranya MNC Asset Management.
Dewan Eksekutif APRDI, Mauldy R. Makmur menyatakan, pihaknya turut bertanggungjawab untuk mengenalkan sejak dini investasi kepada para mahasiswa dan generasi muda di Malang. Makanya ia juga mengundang beberapa perusahaan penyedia investasi dan reksa dana, untuk sama-sama mengedukasi investasi yang legal.
"APRDI ikut berperan serta mengenalkan sejak dini investasi kepada para mahasiswa, salah satunya yang kami edukasi juga mengenai reksa dana. Literasi adalah satu cara bertahan dari investasi ilegal, untuk itu mereka harus merasakan untuk mulai investasi," ungkap Mauldy R. Makmur dalam paparnya dalam 'Seminar Pasar Modal' di Gedung Samantha Krida, UB, Malang, Kamis (29/2/2024).
Edukasi dan literasi ini disebut Mauldy menjadi hal penting di tengah banyak pihak-pihak yang menawarkan investasi di pasar modal, termasuk beberapa pelaku investasi ilegal . Maka ia menawarkan alternatif investasi reksa dana kepada para mahasiswa, untuk belajar di awal.
"Kita siapkan dari teman-teman di sini, untuk melakukan inklusi untuk mahasiswa. Semoga dengan cara ini, literasi dan inklusi, mereka akan menjadi investor awal yang cerdas yang bisa melakukan investasi dengan baik," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Anthonius Hari P. mengungkap, ada banyak peluang investasi yang bisa dilakukan oleh mahasiswa. Sebab saat ini investasi lebih fleksibel, bersifat sustainable atau berkelanjutan, serta banyak macam dari investasi.
"Jadi mahasiswa perlu belajar banyak, dan peluangnya juga banyak. Belum nanti ketika dikaitkan dengan suistanable finance. Jadi semakin banyak lagi ruangan menjadi semakin luas tidak hanya konvensional, syariah, dulu konvensional syariah, sekarang nggak, suistanablity itu menjadi hal yang sesuatu pilar penting. Jadi mahasiswa kami harapkan nantinya bisa belajar itu semua," papar Antonius Hari.
Dewan Eksekutif APRDI, Mauldy R. Makmur menyatakan, pihaknya turut bertanggungjawab untuk mengenalkan sejak dini investasi kepada para mahasiswa dan generasi muda di Malang. Makanya ia juga mengundang beberapa perusahaan penyedia investasi dan reksa dana, untuk sama-sama mengedukasi investasi yang legal.
"APRDI ikut berperan serta mengenalkan sejak dini investasi kepada para mahasiswa, salah satunya yang kami edukasi juga mengenai reksa dana. Literasi adalah satu cara bertahan dari investasi ilegal, untuk itu mereka harus merasakan untuk mulai investasi," ungkap Mauldy R. Makmur dalam paparnya dalam 'Seminar Pasar Modal' di Gedung Samantha Krida, UB, Malang, Kamis (29/2/2024).
Baca Juga
Edukasi dan literasi ini disebut Mauldy menjadi hal penting di tengah banyak pihak-pihak yang menawarkan investasi di pasar modal, termasuk beberapa pelaku investasi ilegal . Maka ia menawarkan alternatif investasi reksa dana kepada para mahasiswa, untuk belajar di awal.
"Kita siapkan dari teman-teman di sini, untuk melakukan inklusi untuk mahasiswa. Semoga dengan cara ini, literasi dan inklusi, mereka akan menjadi investor awal yang cerdas yang bisa melakukan investasi dengan baik," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Anthonius Hari P. mengungkap, ada banyak peluang investasi yang bisa dilakukan oleh mahasiswa. Sebab saat ini investasi lebih fleksibel, bersifat sustainable atau berkelanjutan, serta banyak macam dari investasi.
"Jadi mahasiswa perlu belajar banyak, dan peluangnya juga banyak. Belum nanti ketika dikaitkan dengan suistanable finance. Jadi semakin banyak lagi ruangan menjadi semakin luas tidak hanya konvensional, syariah, dulu konvensional syariah, sekarang nggak, suistanablity itu menjadi hal yang sesuatu pilar penting. Jadi mahasiswa kami harapkan nantinya bisa belajar itu semua," papar Antonius Hari.
tulis komentar anda