Hindari Petaka Laut Merah, China Borong Minyak dari Teluk Persia
Kamis, 07 Maret 2024 - 20:52 WIB
JAKARTA - Pemesanan tanker dari China yang membawa minyak mentah dari Teluk Persia telah meningkat dalam beberapa hari terakhir menandai importir terbesar dunia ini mengambil lebih banyak minyak mentah dari daerah tersebut di tengah gangguan pengiriman di Laut Merah.
Berdasarkan laporan Bloomberg, sepekan ini setidaknya 10 kapal pengangkut minyak mentah berukuran sangat besar telah dipesan untuk sementara waktu dari Teluk Persia ke China. Tidak biasanya jumlah supertanker sebanyak itu diatur hanya dalam tiga hari. Jumlah pemesanan lebih sedikit dari itu sepanjang minggu lalu.
Rute pengiriman minyak mentah telah bergejolak tahun ini setelah Houthi yang didukung Iran di Yaman menargetkan kapal-kapal komersial di Laut Merah sehingga memaksa banyak pengirim untuk menghindari daerah tersebut dan mendorong kenaikan tarif pengiriman.
Hal ini mendorong pembeli seperti China untuk mendapatkan lebih banyak minyak mentah dari tempat-tempat yang dapat menggunakan rute yang menghindari titik-titik bermsalah termasuk pengiriman ke arah timur dari produsen Teluk Persia seperti Arab Saudi.
Melansir BNN Bloomberg, minyak dari Teluk Persia ke Asia biasanya diangkut dengan VLCC yang membawa sekitar 2 juta barel. Sementara, tanker yang mengangkut kargo dari Kazakhstan atau Rusia sering kali diangkut dengan kapal yang lebih kecil.
Baltic Exchange pada Rabu (6/3) melaporkan pendapatan tanker rute Teluk Persia ke China mencapai USD51.517 per hari atau sekitar 40% lebih tinggi dari seminggu sebelumnya.
Lihat Juga: Kisah Berakhirnya Perlawanan Persia: Berikut Ini Wilayah Paling Sulit Ditaklukkan Muslim
Berdasarkan laporan Bloomberg, sepekan ini setidaknya 10 kapal pengangkut minyak mentah berukuran sangat besar telah dipesan untuk sementara waktu dari Teluk Persia ke China. Tidak biasanya jumlah supertanker sebanyak itu diatur hanya dalam tiga hari. Jumlah pemesanan lebih sedikit dari itu sepanjang minggu lalu.
Rute pengiriman minyak mentah telah bergejolak tahun ini setelah Houthi yang didukung Iran di Yaman menargetkan kapal-kapal komersial di Laut Merah sehingga memaksa banyak pengirim untuk menghindari daerah tersebut dan mendorong kenaikan tarif pengiriman.
Hal ini mendorong pembeli seperti China untuk mendapatkan lebih banyak minyak mentah dari tempat-tempat yang dapat menggunakan rute yang menghindari titik-titik bermsalah termasuk pengiriman ke arah timur dari produsen Teluk Persia seperti Arab Saudi.
Melansir BNN Bloomberg, minyak dari Teluk Persia ke Asia biasanya diangkut dengan VLCC yang membawa sekitar 2 juta barel. Sementara, tanker yang mengangkut kargo dari Kazakhstan atau Rusia sering kali diangkut dengan kapal yang lebih kecil.
Baltic Exchange pada Rabu (6/3) melaporkan pendapatan tanker rute Teluk Persia ke China mencapai USD51.517 per hari atau sekitar 40% lebih tinggi dari seminggu sebelumnya.
Lihat Juga: Kisah Berakhirnya Perlawanan Persia: Berikut Ini Wilayah Paling Sulit Ditaklukkan Muslim
(nng)
tulis komentar anda