Berkat KUR Mikro BRI, Usaha Ayam Penyet Lancar, Anak Pun Sukses Diwisuda

Rabu, 13 Maret 2024 - 12:28 WIB
“Paling kebutuhan utama saya per bulan itu cuma bayar kontrakan sekitar 1 jutaan sekian. Penghasilan dari ayam penyet dalam sebulan masih sisa banyak untuk ditabung,” ujar perempuan berusia 39 tahun ini.

Fitri mengaku menyewa rumah kontrakan dua kamar untuk tinggal bersama suami dan satu anaknya yang bersekolah di SMK di Jakarta.

“Alhamduliah sekolah anak saya banyak mendapat bantuan, jadi biaya sekolah tidak butuh banyak. Jadi pengeluaran saya praktis hanya untuk belanja kebutuhan warung sama sewa kontrakan itu saja,” urainya.

Menurut Fitri, dengan pengeluaran antara Rp900 hingga Rp1 juta, dirinya bisa menambung banyak dari penghasilan warung ayam penyetnya. Selama ini untuk satu porsi ayam penyet lengkap dengan tahu tempe, Fitri membanderolnya Rp20.000. Bagi pembeli yang memiliki uang cekak, dirinya juga menyediakan paket hemat Rp10.000 dengan menu nasi tahu tempe plus kepala ayam.

Strategi Antar Pesanan

Fitri mengaku tak terlalu khawatir dengan banyaknya pedagang ayam penyet di sekitar lokasi usahanya. Sebab, menu andalan sambal ijo bikinannya berhasil menggaet pelanggan tetap. Terlebih, dia pun menggunakan strategi layanan pesan antar.

“Sekarang modelnya langganan saya cukup pesan lewat whatshaap berapa bungkus gitu, nanti suami saya yang nganterin ke kantor kantor sekitar sini kebanyakan yang beli,” tukasnya.

Langganan Fitri banyak berasal dari pekerja kantoran jalan protokol Sudirman Jakarta yang letaknya hanya selemparan batu dengan kawasan Benhil tempat Fitri berjualan. Saking sudah dipercayanya oleh pelanggan, dirinya pernah mendapatkan pesanan antara 40 hingga 80 porsi ayam penyet dalam sehari. Pesanan sebanyak itu biasannya untuk kebutuhan rapat di perkantoran sekitar Jalan Sudirman. Menurut Fitri, dulu sebenarnya dia pernah memperkerjakan dua orang karyawan untuk usaha ayam penyetnya.

Dengan dua karyawan, dia dan suami bisa sedikit mengatur napas di mana dalam seminggu bisa mengambil waktu libur dua atau satu hari. “Tapi sejak korona, karena pemasukan berkurang jadi saya tidak ada karyawan lagi. Sekarang seminggi full saya tidak libur jualan,” lanjutnya.

Ditanya apakah dirinya berniat untuk mengajukan pinjaman KUR Mikro lagi ke BRI, Fitri mengaku masih menunggu perkembangan usahanya saat ini. Jika dirasa semakin berkembang dan pelanggan bertambah, Fitri tidak menutup kemungkinan untuk kembali mengajukan pinjaman KUR ke BRI untuk melebarkan bisnis ayam penyetnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More