Berkat KUR Mikro BRI, Usaha Ayam Penyet Lancar, Anak Pun Sukses Diwisuda

Rabu, 13 Maret 2024 - 12:28 WIB
loading...
Berkat KUR Mikro BRI, Usaha Ayam Penyet Lancar, Anak Pun Sukses Diwisuda
Fitri sedang melayani pembeli di warung ayam penyetnya Jalan Bendungan Hilir (Benhil) No 1B RT 12 RW 01 Kelurahan Benhil Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat. Foto/Wahyono
A A A
JAKARTA - Wajah Fitriasih terlihat berkaca-kaca. Ingatannya menerawang ke masa satu tahun lalu, saat dirinya sangat membutuhkan uang untuk modal usaha, sekaligus wisuda sang anak. Langkah beraninya mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) MIkro di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ( BBRI ) ternyata bukan keputusan salah.

Terbukti, Fitriasih bisa terus menjalankan usaha ayam penyetnya di Jalan Bendungan Hilir (Benhil) no 1B RT 12 RW01 Kelurahan Benhil Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat. Hasil usahanya itu, antara lain bisa untuk memenuhi impiannya: membayar biaya wisuda anak tercinta. Sebelumnya, perempuan yang akrab disapa Fitri ini kerap dibayangi ketakutan. Sebab, jika tidak bisa melunasi biaya yang dipersyaratkan, anaknya gagal diwisuda.

“Saat itu, saya bingung karena butuh uang. Karena, selain untuk modal juga untuk bayar wisuda anak. Makanya, saya memberanikan diri m datang ke kantor BRI untuk mengajukan pinjaman. alhamdulillah, pengajuan pinjaman saya Rp20 juta saat itu langsung disetujui. Prosesnya cepat,” tutur Fitriasih saat berbincang dengan Sindonews di warung ayam penyetnya di kawasan Benhil, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2024)

Syarat Mudah

Fitri mengaku tak menemui kendala sat mengajukan KUR Mikro BRI. Modalnya, cuma KTP dan bukti bahwa dia memang betul memiliki m usaha. Setelah itu, pihak BRI melakukan survei lapangan. Tak butuh waktu lama, pengajuan pinjamannya pun disetujui.

“Saya sendiri juga bingung, kenapa pengajuannya pinjaman saya prosesnya mudah. Intinya proses pelayanan BRI sangat cepat,” ujar Fitri yang mengaku merantau ke Jakarta dari Tegal Jawa Tengah bersama dengan kakaknya sejak tahun 2000.



Pelanggan Tetap Pekerja Kantoran

Saat ini usaha ayam penyet Fitri yang juga menyediakan lele penyet, ikan dan ayam bakar berjalan seperti yang diharapkannya. Fitri pun sudah memiliki pelanggan tetap. Pekerja kantoran sekitar Jalan Sudirman dan juga Benhil menjadi langganan Fitri mendulang rupiah. Buka mulai dari jam 10.00 WIB dan tutup sekitar jam 16.00 WIB, Fitri mengaku penghasilannya dari berjualan ayam penyet sudah bisa menutup kebutuhan hidupnya sehari hari.

“Paling kebutuhan utama saya per bulan itu cuma bayar kontrakan sekitar 1 jutaan sekian. Penghasilan dari ayam penyet dalam sebulan masih sisa banyak untuk ditabung,” ujar perempuan berusia 39 tahun ini.

Fitri mengaku menyewa rumah kontrakan dua kamar untuk tinggal bersama suami dan satu anaknya yang bersekolah di SMK di Jakarta.

“Alhamduliah sekolah anak saya banyak mendapat bantuan, jadi biaya sekolah tidak butuh banyak. Jadi pengeluaran saya praktis hanya untuk belanja kebutuhan warung sama sewa kontrakan itu saja,” urainya.

Menurut Fitri, dengan pengeluaran antara Rp900 hingga Rp1 juta, dirinya bisa menambung banyak dari penghasilan warung ayam penyetnya. Selama ini untuk satu porsi ayam penyet lengkap dengan tahu tempe, Fitri membanderolnya Rp20.000. Bagi pembeli yang memiliki uang cekak, dirinya juga menyediakan paket hemat Rp10.000 dengan menu nasi tahu tempe plus kepala ayam.

Strategi Antar Pesanan

Fitri mengaku tak terlalu khawatir dengan banyaknya pedagang ayam penyet di sekitar lokasi usahanya. Sebab, menu andalan sambal ijo bikinannya berhasil menggaet pelanggan tetap. Terlebih, dia pun menggunakan strategi layanan pesan antar.

“Sekarang modelnya langganan saya cukup pesan lewat whatshaap berapa bungkus gitu, nanti suami saya yang nganterin ke kantor kantor sekitar sini kebanyakan yang beli,” tukasnya.

Langganan Fitri banyak berasal dari pekerja kantoran jalan protokol Sudirman Jakarta yang letaknya hanya selemparan batu dengan kawasan Benhil tempat Fitri berjualan. Saking sudah dipercayanya oleh pelanggan, dirinya pernah mendapatkan pesanan antara 40 hingga 80 porsi ayam penyet dalam sehari. Pesanan sebanyak itu biasannya untuk kebutuhan rapat di perkantoran sekitar Jalan Sudirman. Menurut Fitri, dulu sebenarnya dia pernah memperkerjakan dua orang karyawan untuk usaha ayam penyetnya.

Dengan dua karyawan, dia dan suami bisa sedikit mengatur napas di mana dalam seminggu bisa mengambil waktu libur dua atau satu hari. “Tapi sejak korona, karena pemasukan berkurang jadi saya tidak ada karyawan lagi. Sekarang seminggi full saya tidak libur jualan,” lanjutnya.

Ditanya apakah dirinya berniat untuk mengajukan pinjaman KUR Mikro lagi ke BRI, Fitri mengaku masih menunggu perkembangan usahanya saat ini. Jika dirasa semakin berkembang dan pelanggan bertambah, Fitri tidak menutup kemungkinan untuk kembali mengajukan pinjaman KUR ke BRI untuk melebarkan bisnis ayam penyetnya.

“Saya terakhir kan pinjem Rp50 juta, dan untuk pinjam lagi harus lihat dulu perkembangan usaha saya bagaimana dulu? Kalau lancar dan makin berkembang, ada sih niatan untuk menambah warung ke tempat lain tetapi nantilah. Toh kita udah tahu kalau ngajuiin pinjaman lagi prosesnya cepat,” katanya.

KUR Mikro BRI Sasar Usaha Kecil dengan Modal Terbatas

Pimpinan Kantor (Pinca) BRI Kantor Cabang (KC) Tanah Abang, Totok Siswanto menjelaskan, secara umum layanan KUR Mikro BRI memang menyasar para usaha kecil dengan modal terbatas.

“KUR Mikro pada dasarnya adalah pembiayaan kepada individu dan/atau kelompok usaha yang produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup (unbankable). Intinya tujuan KUR Mikro adalah untuk menambah modal kerja atau investasi,” ujar Totok.

Totok memaparkan, tujuan menambah modal usaha dari KUR Mikro itu bisa diartikan untuk menambah alat produksi ataupun perluasan usaha atau bisnis. "Sedangkan yang bisa mengajukan KUR Mikro pertama diprioritaskan dari debitur BRI (eksiting) atau calon debitur yang lain yang memenuhi syarat menurut BRI,” tambahnya .

Baca Juga: Ikhtiar Agen BRILink Guyub Merawat Kepercayaan Sopir Bajaj dan Pedagang Pasar

Syarat Pinjaman KUR Mikro BRI

Dikutip dari laman resmi BRI, terdapat tiga jenis progam KUR yang disalurkan kepada masyarakat yaitu KUR Mikro Bank BRI, KUR Kecil Bank BRI, dan KUR TKI Bank BRI. Tujuan dari Progam KUR adalah memberikan modal usaha bagi pelaku UMKM agar terjadi percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM.

Dibandingkan dengan jenis pinjaman bank yang lain, KUR memberikan suku bunga yang rendah sehingga terjangkau bagi pelaku UMKM sehingga KUR menjadi jadi andalan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang membutuhkan modal usaha.

Sejumlah persyaratan untuk mengjukan KUR Mikro BRI antara lain:

1. Individu (perorangan) yang melakukan usaha produktif dan layak
2. Telah melakukan usaha secara aktif minimal 6 bulan
3. Tidak sedang menerima kredit dari perbankan kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, dan, Kartu Kredit
4. Persyaratan administrasi : Identitas berupa KTP, Kartu Keluarga (KK), dan surat ijin usaha
5. Maksimum pinjaman sebesar Rp50 juta per deb
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1749 seconds (0.1#10.140)