Impor Beras Sepanjang 2024 Capai 880,82 Ribu Ton, RI Rogoh Kocek Rp8,7 Triliun
Jum'at, 15 Maret 2024 - 16:17 WIB
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia telah impor beras sebanyak 880,82 ribu ton dengan nilai USD564,61 juta atau setara Rp8,7 triliun (Kurs Rp15.534 per USD) periode Januari hingga Februari 2024.
"Impor beras sepanjang Januari sampai Februari 2024 tercatat sebesar 881 ribu ton atau USD565 juta. Nilai ini naik, baik secara volume maupun nilai jika dibandingkan periode yang sama tahun 2023," jelas Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers hari ini, Jumat (15/3/2024).
Amalia mengungkapkan, impor beras paling banyak berasal dari Thailand, Pakistan dan Myanmar. Adapun dari realisasi 880,82 ribu ton itu, impor beras dari Thailand sebesar 59,11%, disusul Pakistan 17,82% dan kemudian Myanmar sebesar 14,34%.
Dikatakan Amalia, BPS juga mencatat peningkatan impor beberapa komoditas pangan lainnya seperti gula dan bawang putih. Amalia menyebutkan, impor gula sepanjang Januari hingga Februari 2024 mencapai 828,42 ribu ton dengan nilai USD508,86 juta.
Ia menerangkan, impor gula ini utamanya berasal dari Thailand, Brasil dan India dengan persentase masing-masing sebesar 53,96%, 27,56% dan 0,96%.
Sementara impor bawang putih periode Januari hingga Februari 2024 volumenya mencapai 8,52 ribu ton dengan nilai USD11,64 Juta. Importir terbesar bawang putih di antaranya China 98,86%, India 0,53% dan Amerika Serikat 0,52%.
"Demikian pula untuk komoditas gula dan bawang putih pada Februari 2024 naik dibandingkan bulan sebelumnya maupun bulan yang sama tahun lalu," tutupnya.
"Impor beras sepanjang Januari sampai Februari 2024 tercatat sebesar 881 ribu ton atau USD565 juta. Nilai ini naik, baik secara volume maupun nilai jika dibandingkan periode yang sama tahun 2023," jelas Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers hari ini, Jumat (15/3/2024).
Baca Juga
Amalia mengungkapkan, impor beras paling banyak berasal dari Thailand, Pakistan dan Myanmar. Adapun dari realisasi 880,82 ribu ton itu, impor beras dari Thailand sebesar 59,11%, disusul Pakistan 17,82% dan kemudian Myanmar sebesar 14,34%.
Dikatakan Amalia, BPS juga mencatat peningkatan impor beberapa komoditas pangan lainnya seperti gula dan bawang putih. Amalia menyebutkan, impor gula sepanjang Januari hingga Februari 2024 mencapai 828,42 ribu ton dengan nilai USD508,86 juta.
Ia menerangkan, impor gula ini utamanya berasal dari Thailand, Brasil dan India dengan persentase masing-masing sebesar 53,96%, 27,56% dan 0,96%.
Sementara impor bawang putih periode Januari hingga Februari 2024 volumenya mencapai 8,52 ribu ton dengan nilai USD11,64 Juta. Importir terbesar bawang putih di antaranya China 98,86%, India 0,53% dan Amerika Serikat 0,52%.
"Demikian pula untuk komoditas gula dan bawang putih pada Februari 2024 naik dibandingkan bulan sebelumnya maupun bulan yang sama tahun lalu," tutupnya.
(akr)
tulis komentar anda