Waswas Perang Iran-Israel, Pemerintah Cari Pemasok Minyak Baru
Selasa, 16 April 2024 - 17:58 WIB
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan cadangan minyak, bahan bakar minyak ( BBM ) hingga LPG dalam kondisi aman di tengah memanasnya konflik yang terjadi di Timur Tengah. Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Tutuka Ariadi mengatakan cadangan minyak di kapal maupun kilang cukup untuk 30 sampai 31 hari.
"Jadi kalau menurut kami, cadangan nasional, baik yang di kilang, maupun yang di kilang plus yang di in-transit, di kapal itu kan totalnya 30 sampai 31 harian. Jadi oke lah, cadangan memenuhi lah, untuk minyak ya, untuk LPG sama BBM, saya kira oke juga," terangnya ketika ditemui usai Halal Bihalal di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (16/4/2024).
Baca Juga: Ini Reaksi Publik Arab Ketika Iran Serang Israel untuk Pertama Kalinya
Tutuka mengakui, meskipun saat ini stok BBM masih aman, pemerintah tetap melirik potensi cadangan lain di luar Timur Tengah guna mengantisipasi permasalahan di kemudian hari. "Kami melihat potensi, melihat cadangan di tempat lain, produksi di tempat lain. Itu perlu, di mana saja untuk bisa supply kita," imbuhnya.
Lebih lanjut Tutuka juga menyebutkan sejumlah kriteria negara yang berpotensi menjadi sumber cadangan di luar Timur Tengah, yaitu harus yang aman secara politik, memiliki cadangan minyak yang memadai, dan lain-lain. Dalam mencari potensi cadangan di tempat lain itu, Tutuka juga mengatakan terdapat beberapa hal teknis yang juga harus diperhatikan, seperti kecocokan jenis minyak dengan kilang di Indonesia dan lain-lain.
"Kita membuka kemungkinan banyak tempat dan alternatif banyak, itu identifikasi nanti mana yang paling cocok, kan kadang-kadang sudah ada cadangan minyak tapi belum tentu jenis fluida atau minyaknya cocok dengan kilang kita, yang kayak gitu harus dikaji semua," terang Tutuka.
"(Jadi) ya memang harus secara politis negara tersebut aman, cadangan memadai, jenis minyaknya kalau dikirim ke kita kurang lebih cocok dengan kita," pungkas Tutuka.
"Jadi kalau menurut kami, cadangan nasional, baik yang di kilang, maupun yang di kilang plus yang di in-transit, di kapal itu kan totalnya 30 sampai 31 harian. Jadi oke lah, cadangan memenuhi lah, untuk minyak ya, untuk LPG sama BBM, saya kira oke juga," terangnya ketika ditemui usai Halal Bihalal di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (16/4/2024).
Baca Juga: Ini Reaksi Publik Arab Ketika Iran Serang Israel untuk Pertama Kalinya
Tutuka mengakui, meskipun saat ini stok BBM masih aman, pemerintah tetap melirik potensi cadangan lain di luar Timur Tengah guna mengantisipasi permasalahan di kemudian hari. "Kami melihat potensi, melihat cadangan di tempat lain, produksi di tempat lain. Itu perlu, di mana saja untuk bisa supply kita," imbuhnya.
Lebih lanjut Tutuka juga menyebutkan sejumlah kriteria negara yang berpotensi menjadi sumber cadangan di luar Timur Tengah, yaitu harus yang aman secara politik, memiliki cadangan minyak yang memadai, dan lain-lain. Dalam mencari potensi cadangan di tempat lain itu, Tutuka juga mengatakan terdapat beberapa hal teknis yang juga harus diperhatikan, seperti kecocokan jenis minyak dengan kilang di Indonesia dan lain-lain.
Baca Juga
"Kita membuka kemungkinan banyak tempat dan alternatif banyak, itu identifikasi nanti mana yang paling cocok, kan kadang-kadang sudah ada cadangan minyak tapi belum tentu jenis fluida atau minyaknya cocok dengan kilang kita, yang kayak gitu harus dikaji semua," terang Tutuka.
"(Jadi) ya memang harus secara politis negara tersebut aman, cadangan memadai, jenis minyaknya kalau dikirim ke kita kurang lebih cocok dengan kita," pungkas Tutuka.
(nng)
tulis komentar anda