Transformasi Pelabuhan Nonpetikemas Semakin Efisien dan Inovatif
Selasa, 16 April 2024 - 21:50 WIB
JAKARTA - Ribuan mobil berjajar rapih di lapangan penampungan di terminal yang dioperasikan PT Indonesia Kendaraan Terminal,Tbk. (IPCC) di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sebagian besar bermerek Toyota, terdiri dari Fortuner, Avanza, Innova, dan Raize. Ada juga kendaraan berat jenis truk yang berjejer rapih dan mobil sport utility vehicle (SUV) merek Suzuki XL7.
“Mobil-mobil ini menunggu kapal yang akan mengangkut ke negara tujuan,”ungkap Staff Corporate Secretary IPCC Mohamad Ilhamsyah saat mendampingi SINDOnews berkeliling pelabuhan yang melayani ekspor impor mobil itu pada Jumat (5/4/2024).
Negara-negara tujuan ekspor mobil asal Indonesia berada di kawasan Afrika Selatan,Timur Tengah, Amerika Selatan, Asia Tenggara, hingga Australia. “Khusus untuk Australia ada penanganan khusus. Sehingga ada tempat penampungan tersendiri,” ujarnya sembari menunjukkan tempat penampungan seluas hangar pesawat udara.
Sebagai bagian dari ekosistem PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan anak Usaha PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), IPCC terus melakukan transformasi sejalan dengan yang dilakukan SPMT Group dan Pelindo. Salah satunya dengan menghadirkan smart port dalam rangka menghadirkan efisiensi dan sebagai salah satu bentuk inovasi di era digital. Smart port diaplikasikan melalui digitalisasi di segala lini, juga penggunaan energi ramah lingkungan. “Kami terus melakukan inovasi pada sisi back office, operasional, dan customer experience,”tegas Direktur Utama IPCC Sugeng Mulyadi saat ditemui SINDOnews di kantor pusat IPCC.
IPCC mengimplementasikan sistem operasi terintegrasi bernama PTOS-C, yang merupakan hasil kolaborasi sinergis antara SPMT Group dengan ILCS sebagai IT Solution Provider Pelindo Group. PTOS-C merupakan sistem untuk mengelola kinerja operasional khususnya pada terminal kendaraan di lingkungan Pelindo Group. Adopsi teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan traffic kendaraan, dan efisiensi proses operasi.
“Kami juga melakukan transformasi dan standardisasi dari sisi terminal untuk menjaga kualitas, time delivery, sehingga terjadi integrasi dan terkoneksi di semua terminal,”kata Sugeng.
Tak hanya itu, IPCC juga mengembagkan bisnis Pre Delivery Center (PDC) menggandeng Hyundai Indonesia dan Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Untuk menambah kapasitas terminal, IPCC siap membangun gedung 5 lantai dengan kapasitas 25.000-45.000 mobil di Tanjung Priok. “Kami juga ekspansi ke Belawan, Pontianak, Makassar dan Balikpapan,” ungkap Sugeng.
Sebagai bagian dari SPMT Group, IPCC terus melakukan ekspansi untuk mendorong peningkatan kinerja dan menghadirkan pelayanan yang terbaik. Selain melalui ekspansi perluasan lahan, anak usaha SPMT itu melakukan penjajakan kerja sama operasi dengan sejumlah pelabuhan yang dinilai potensial untuk dijadikan hub terminal kendaraan atau menjadi bagian dari terminal satelit. IPCC juga menjalin kerja sama dengan pabrikan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang pengapalannya memerlukan penanganan khusus.
“Mobil-mobil ini menunggu kapal yang akan mengangkut ke negara tujuan,”ungkap Staff Corporate Secretary IPCC Mohamad Ilhamsyah saat mendampingi SINDOnews berkeliling pelabuhan yang melayani ekspor impor mobil itu pada Jumat (5/4/2024).
Negara-negara tujuan ekspor mobil asal Indonesia berada di kawasan Afrika Selatan,Timur Tengah, Amerika Selatan, Asia Tenggara, hingga Australia. “Khusus untuk Australia ada penanganan khusus. Sehingga ada tempat penampungan tersendiri,” ujarnya sembari menunjukkan tempat penampungan seluas hangar pesawat udara.
Sebagai bagian dari ekosistem PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan anak Usaha PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), IPCC terus melakukan transformasi sejalan dengan yang dilakukan SPMT Group dan Pelindo. Salah satunya dengan menghadirkan smart port dalam rangka menghadirkan efisiensi dan sebagai salah satu bentuk inovasi di era digital. Smart port diaplikasikan melalui digitalisasi di segala lini, juga penggunaan energi ramah lingkungan. “Kami terus melakukan inovasi pada sisi back office, operasional, dan customer experience,”tegas Direktur Utama IPCC Sugeng Mulyadi saat ditemui SINDOnews di kantor pusat IPCC.
IPCC mengimplementasikan sistem operasi terintegrasi bernama PTOS-C, yang merupakan hasil kolaborasi sinergis antara SPMT Group dengan ILCS sebagai IT Solution Provider Pelindo Group. PTOS-C merupakan sistem untuk mengelola kinerja operasional khususnya pada terminal kendaraan di lingkungan Pelindo Group. Adopsi teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan traffic kendaraan, dan efisiensi proses operasi.
“Kami juga melakukan transformasi dan standardisasi dari sisi terminal untuk menjaga kualitas, time delivery, sehingga terjadi integrasi dan terkoneksi di semua terminal,”kata Sugeng.
Tak hanya itu, IPCC juga mengembagkan bisnis Pre Delivery Center (PDC) menggandeng Hyundai Indonesia dan Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Untuk menambah kapasitas terminal, IPCC siap membangun gedung 5 lantai dengan kapasitas 25.000-45.000 mobil di Tanjung Priok. “Kami juga ekspansi ke Belawan, Pontianak, Makassar dan Balikpapan,” ungkap Sugeng.
Sebagai bagian dari SPMT Group, IPCC terus melakukan ekspansi untuk mendorong peningkatan kinerja dan menghadirkan pelayanan yang terbaik. Selain melalui ekspansi perluasan lahan, anak usaha SPMT itu melakukan penjajakan kerja sama operasi dengan sejumlah pelabuhan yang dinilai potensial untuk dijadikan hub terminal kendaraan atau menjadi bagian dari terminal satelit. IPCC juga menjalin kerja sama dengan pabrikan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang pengapalannya memerlukan penanganan khusus.
tulis komentar anda