4 Fakta Ekonomi Rusia Dihujani Sanksi Barat, Justru Berkembang

Rabu, 24 April 2024 - 15:37 WIB
Sanksi Barat terhadap Rusia sejauh ini gagal melemahkan ekonomi negara tersebut. FOTO/Ilustrasi
JAKARTA - Ekonomi Rusia kini tengah menjadi sorotan setelah mendapat banyak sanksi dari Barat . Pasalnya, efektivitas sanksi ini masih diperdebatkan karena sampai saat ini ekonomi Moskow tak hanya mampu bertahan, bahkan berkembang.

Belum lama ini Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan sanksi terhadap 500 perusahaan Rusia dengan maksud menyasar pembiayaan mesin perang Rusia. Pembatasan ekspor akan diberlakukan pada hampir 100 perusahaan atau individu untuk membatasi kemampuan Rusia memproduksi senjata.





Sanksi itu belum termasuk sanksi yang diberikan Barat sejak Rusia mulai menginvasi Ukraina pada tahun 2022. Inggris dan Uni Eropa, bersama negara-negara lain termasuk Australia, Kanada, dan Jepang, telah menerapkan lebih dari 16.500 sanksi terhadap Rusia.

Sekitar 70% aset bank-bank Rusia juga dibekukan, menurut Uni Eropa, dan beberapa di antaranya dikeluarkan dari Swift, layanan pesan berkecepatan tinggi untuk lembaga keuangan. Tujuan pemberian sanksi ini adalah untuk melemahkan perekonomian Rusia.

Dilansir dari Carnegie Endowment, secara umum pemberitaan ekonomi Rusia terbagi menjadi dua kubu yakni yang mengabarkan jika Moskow diambang kehancuran, dan yang menyebut jika sanksi tersebut semakin membuat Rusia lebih kuat. Lantas manakah yang benar? Berikut ini beberapa kumpulan fakta untuk mengetahui keadaan ekonomi Rusia saat ini.

4 Fakta Ekonomi Rusia Selama Terkena Sanksi Barat



1. Banyak Perusahaan Barat Hengkang dari Rusia

Sejak Rusia terkena sanksi dari Barat, mulai banyak perusahaan yang meninggalkan Moskow termasuk McDonald's, Coca-Cola, Starbucks dan Heineken.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More