Thailand Industrial Business Matching 2024 Buka Peluang Investasi dengan Indonesia
Rabu, 24 April 2024 - 22:38 WIB
"Pihak-pihak terkait dari Thailand dan Indonesia akan berkumpul untuk mengeksplorasi peluang kerja sama," katanya.
Meskipun Thailand memiliki sektor manufaktur yang luas, ada beberapa industri yang menyumbang sebagian besar ekspor. Pertama adalah, elektronik dan potensi industri AC
Peralatan listrik dan elektronik (E&E) memegang peranan kunci sebagai salah satu eksportir di Thailand, berkontribusi sebanyak 24% dari total ekspornya. Sektor ini tidak hanya memberikan andil sebesar 10,4% terhadap produk domestik bruto (PDB), tetapi juga menampung 800.000 tenaga kerja secara nasional, dengan kehadiran sekitar 2.500 perusahaan. Produk-produk yang dihasilkan meliputi mesin cuci, AC, komputer, semikonduktor, dan panel display.
Nilai pasar pendingin udara di Thailand mencapai USD1.645,21 juta pada 2023 dan diproyeksikan akan tumbuh cepat dalam periode perkiraan compounded annual growth rate (CAGR) sebesar 5,93% hingga tahun 2029. Pasar AC di Thailand telah mengalami perkembangan dan inovasi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Industri otomotif Thailand juga menjadi kontributor terbesar. Thailand menjadi pusat manufaktur suku cadang otomotif dan kendaraan, serta merupakan eksportir terbesar di ASEAN. Negara ini dikenal sebagai eksportir kendaraan terbesar ke-12 secara global dan sekitar 10% dari total PDB.
Hataichanok mengungkapkan dukungan yang diberikan oleh pemerintah terhadap industri otomotif, serta peningkatan penetrasi pasar, akan menjadikan Thailand sebagai destinasi yang menarik bagi produsen kendaraan dan suku cadang otomotif. Inovasi, kolaborasi, dan kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan pasar dianggap sebagai kunci kesuksesan dalam lingkungan bisnis yang dinamis ini.
"Thailand telah membuktikan diri bukan hanya sebagai pemain regional yang penting, tetapi juga sebagai pelaku global yang berpengaruh dalam industri otomotif," jelasnya.
Industri konstruksi telah terbukti menjadi salah satu penopang penting bagi perekonomian Thailand. Pekerjaan konstruksi di Thailand dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu publik dan swasta. Secara umum, sektor infrastruktur menyumbang lebih dari 80% dari total kegiatan pembangunan di sektor publik. Selain itu, sektor ini juga mencakup infrastruktur umum lainnya serta pembangunan tempat tinggal untuk pejabat pemerintah.
Volume pasar konstruksi Thailand diperkirakan mencapai USD26,68 miliar pada 2024, dan diperkirakan akan mencapai USD34,05 miliar pada tahun 2029, tumbuh dengan CAGR lebih dari 5% selama periode perkiraan (2024-2029).
Meskipun Thailand memiliki sektor manufaktur yang luas, ada beberapa industri yang menyumbang sebagian besar ekspor. Pertama adalah, elektronik dan potensi industri AC
Peralatan listrik dan elektronik (E&E) memegang peranan kunci sebagai salah satu eksportir di Thailand, berkontribusi sebanyak 24% dari total ekspornya. Sektor ini tidak hanya memberikan andil sebesar 10,4% terhadap produk domestik bruto (PDB), tetapi juga menampung 800.000 tenaga kerja secara nasional, dengan kehadiran sekitar 2.500 perusahaan. Produk-produk yang dihasilkan meliputi mesin cuci, AC, komputer, semikonduktor, dan panel display.
Nilai pasar pendingin udara di Thailand mencapai USD1.645,21 juta pada 2023 dan diproyeksikan akan tumbuh cepat dalam periode perkiraan compounded annual growth rate (CAGR) sebesar 5,93% hingga tahun 2029. Pasar AC di Thailand telah mengalami perkembangan dan inovasi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Industri otomotif Thailand juga menjadi kontributor terbesar. Thailand menjadi pusat manufaktur suku cadang otomotif dan kendaraan, serta merupakan eksportir terbesar di ASEAN. Negara ini dikenal sebagai eksportir kendaraan terbesar ke-12 secara global dan sekitar 10% dari total PDB.
Hataichanok mengungkapkan dukungan yang diberikan oleh pemerintah terhadap industri otomotif, serta peningkatan penetrasi pasar, akan menjadikan Thailand sebagai destinasi yang menarik bagi produsen kendaraan dan suku cadang otomotif. Inovasi, kolaborasi, dan kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan pasar dianggap sebagai kunci kesuksesan dalam lingkungan bisnis yang dinamis ini.
"Thailand telah membuktikan diri bukan hanya sebagai pemain regional yang penting, tetapi juga sebagai pelaku global yang berpengaruh dalam industri otomotif," jelasnya.
Industri konstruksi telah terbukti menjadi salah satu penopang penting bagi perekonomian Thailand. Pekerjaan konstruksi di Thailand dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu publik dan swasta. Secara umum, sektor infrastruktur menyumbang lebih dari 80% dari total kegiatan pembangunan di sektor publik. Selain itu, sektor ini juga mencakup infrastruktur umum lainnya serta pembangunan tempat tinggal untuk pejabat pemerintah.
Volume pasar konstruksi Thailand diperkirakan mencapai USD26,68 miliar pada 2024, dan diperkirakan akan mencapai USD34,05 miliar pada tahun 2029, tumbuh dengan CAGR lebih dari 5% selama periode perkiraan (2024-2029).
tulis komentar anda