Diterjang Resesi, Ekspor RI ke Singapura dan Malaysia Malah Melesat
Selasa, 18 Agustus 2020 - 13:22 WIB
JAKARTA - Badan Pusat Statik (BPS) memastikan kinerja ekspor Indonesia ke Singapura dan Malaysia malah mengalami peningkatan. Padahal, kedua negara tersebut mengalami resesi ekonomi yang cukup dalam. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan selain Singapuran dan Malaysia peningkatan ekspor RI juga mengalami peningkatan di sejumlah negara seperti Swiss dan Amerika Serikat (AS). BPS mencatat, ekpsor ke Swiss meningkat dengan nilai USD306 juta, AS naik USD234 juta, Singapura naik USD97,5 juta dan Malaysia naik USD93,2 juta.
"Walaupun kedua negara mengalami resesi tapi ekspor kita ke Singapur dan Malaysia malah naik," kata Suhariyanto di Gedung BPS, Selasa (18/8/2020).
Namum demikian, ekspor ke Italia turun USD 27,7 juta, Tanzania turun USD 20,8 juta, dan ke Bulgaria turun USD 20,1 juta. Dia melanjutkan eskpor Indonesia paling laris ke Singapura dan Malaysia adalah emas dan bijih nikel. "Emas dan bijih nikel serta alat kendaraan paling banyak kita ekspor ke Singapur dan Malaysia," katanya.
Sebagai informasi, ekspor migas mencapai USD 700 juta, naik 23,77% (mtm), namun turun 49,69% (yoy). Sedangkan ekspor nonmigas mencapai USD 13,03 miliar, naik 13,86% (mtm), namun turun 5,87% (yoy). Berdasarkan sektornya, sektor pertanian mengalami pertumbuhan baik bulanan maupun tahunan. Ekspor pertanian sebesar USD 350 juta, naik 24,1% (mtm) dan naik 11,17% (yoy). Ekspor produk pertanian yang naik tajam di antaranya tanaman obat dan aromatik, rempah-rempah atau biofarmaka, sarang burung, kopi, sayuran, dan bijih kakao. Sementara ekspor untuk industri pengolahan sebesar USD 11,28 miliar, naik 16,95% (mtm), namun turun 1,91% (yoy). Ekspor pertambangan mencapai SUD 1,39 miliar, turun 7,89% (mtm) dan turun 31,1% (yoy)
"Walaupun kedua negara mengalami resesi tapi ekspor kita ke Singapur dan Malaysia malah naik," kata Suhariyanto di Gedung BPS, Selasa (18/8/2020).
Namum demikian, ekspor ke Italia turun USD 27,7 juta, Tanzania turun USD 20,8 juta, dan ke Bulgaria turun USD 20,1 juta. Dia melanjutkan eskpor Indonesia paling laris ke Singapura dan Malaysia adalah emas dan bijih nikel. "Emas dan bijih nikel serta alat kendaraan paling banyak kita ekspor ke Singapur dan Malaysia," katanya.
Sebagai informasi, ekspor migas mencapai USD 700 juta, naik 23,77% (mtm), namun turun 49,69% (yoy). Sedangkan ekspor nonmigas mencapai USD 13,03 miliar, naik 13,86% (mtm), namun turun 5,87% (yoy). Berdasarkan sektornya, sektor pertanian mengalami pertumbuhan baik bulanan maupun tahunan. Ekspor pertanian sebesar USD 350 juta, naik 24,1% (mtm) dan naik 11,17% (yoy). Ekspor produk pertanian yang naik tajam di antaranya tanaman obat dan aromatik, rempah-rempah atau biofarmaka, sarang burung, kopi, sayuran, dan bijih kakao. Sementara ekspor untuk industri pengolahan sebesar USD 11,28 miliar, naik 16,95% (mtm), namun turun 1,91% (yoy). Ekspor pertambangan mencapai SUD 1,39 miliar, turun 7,89% (mtm) dan turun 31,1% (yoy)
(nng)
tulis komentar anda