Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.185 Usai The Fed Tahan Suku Bunga

Kamis, 02 Mei 2024 - 15:47 WIB
Baca Juga: Rupiah KO ke Rp16.200, Sri Mulyani: Negara Tetangga Ada yang Lebih Parah

Sementara itu, secara tahunan terjadi inflasi 3,00% atau year on year (YoY). Sedangkan inflasi secara tahun kalender (April 2024 terhadap Desember 2023) mencapai 1,19%% year to date (YtD). Sedangkan, kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar pada April 2024 adalah kelompok transportasi dengan inflasi 0,9%, dan andil inflasi sebesar 0,12%. Penyumbang utama inflasi dari kelompok transportasi adalah tarif angkutan udara dengan andil inflasi 0,06%, tarif angkutan antar kota dengan andil inflasi 0,03%, serta tarif kereta api dengan andil inflasi 0,01%.

Kemudian, komoditas lainnya yang juga memberikan andil inflasi April 2024 adalah bawang merah dengan andil inflasi 0,14%, emas perhiasan dengan andil inflasi 0,08%, tomat dengan andil inflasi 0,04%, serta bawang putih dengan andil inflasi 0,02%. Selain itu, terdapat komoditas yang memberikan andil deflasi. Antara lain, cabai merah dengan andil deflasi 0,14%, beras dengan andil deflasi 0,12%, serta telur ayam ras dengan andil deflasi 0,06%.

Dalam perdagangan sore ini, rupiah ditutup menguat 74 poin di level Rp16.185. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.140 - Rp16.210.
(nng)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More